Demo di 100 Hari Kinerja Pemerintahan Subandi - Mimik, HMI Sidoarjo Beri Sejumlah Catatan

author republikjatim.com

republikjatim.com

Selasa, 03 Jun 2025 20:11 WIB

Demo di 100 Hari Kinerja Pemerintahan Subandi - Mimik, HMI Sidoarjo Beri Sejumlah Catatan

i

DEMO - Puluhan aktivis HMI Cabang Sidoarjo menggelar aksi demo di depan Pendopo Delta Wibawa 100 hari kepemimpinan Subandi - Mimik dengan orasi, membakar ban serta mencoret-coret gerbang pendopo, Selasa (03/06/2025).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tepat usia 100 hari pemerintahan Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo Mimik Idayana, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sidoarjo melakukan aksi demo bertajuk Catatan Hitam 100 Hari Kerja di depan Pendopo Delta Wibawa, Selasa (03/06/2025).

Ketua HMI Cabang Sidoarjo, Dandi Amar Rizky B mengatakan janji-janji kampanye pasangan kepala daerah ini, masih jauh dari realisasi kondisi di lapangan. Bahkan, masih banyak persoalan mendasar dinilai belum tersentuh secara substansial.

"Memasuki 100 hari ini kinerja hanya soal seremoni. Kami menilai belum ada langkah konkret yang dirasakan langsung masyarakat, terutama soal banjir dan transparansi anggaran," ujar Dandi Amar Rizky B saat aksi.

Dalam aksi demo yang juga diwarnai coret-coret pagar pendopo itu, para aktivis HMI menyoroti tujuh poin utama kelemahan kinerja pemerintahan Subandi - Mimik Idayana. Diantaranya soal penanganan banjir dinilai masih lemah, terutama di wilayah Kecamatan Waru, Taman, Tanggulangin dan Kecamatan Porong.

Begitu juga soal transparansi program prioritas tidak terbuka ke publik. Termasuk, program 20.000 beasiswa belum dijelaskan secara rinci. Selain itu, masih kurangnya keberpihakan terhadap pemuda dalam kebijakan, minimnya inovasi dan keberanian dalam penyelesaian substansi masalah publik.

"Termasuk evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga belum dilakukan secara terbuka. Kesannya semua hanya simbolis dan lebih dominan daripada capaian kinerja nyata di lapangan," ungkapnya.

Atas dasar sejumlah persoalan itu, HMI Cabang Sidoarjo menyampaikan sembilan tuntutan kepada pemerintah daerah. Diantaranya evaluasi transparan terhadap kinerja 100 hari, realisasi program secara konkret hingga penghentian politik transaksional dalam pengambilan kebijakan.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kami (HMI) menegaskan langkah ini bukan untuk menjatuhkan pemerintah, melainkan bentuk pengawasan agar program prioritas benar-benar memberi manfaat nyata bagi rakyat. Kritik ini, bentuk cinta terhadap daerah. Sidoarjo butuh perubahan yang nyata, bukan hanya janji-janji semata," tegasnya.

Sementara menanggapi kritik itu, Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana sebelumnya telah menandatangani Pakta Integritas bersama HMI, sebagai bentuk komitmen moral dan politik dalam mengawal 14 program prioritas Kabupaten Sidoarjo.

Dalam pakta integritas itu, pemerintah menyatakan kesiapan membuka informasi pelaksanaan program prioritas. Termasuk, memberikan ruang evaluasi bersama dan menerima kritik secara terbuka.

"Kami menyepakati prinsip transparansi, partisipasi dan keadilan sosial. Kelompok rentan dan pemuda akan menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan program itu," isi dokumen pakta integritas yang ditandatangani Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo.

Sedangkan Pakta Integritas itu, juga memuat ketentuan jika ditemukan penyimpangan, maka mahasiswa berhak menyampaikan koreksi terbuka kepada publik. Ary/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal