Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan alumni Pondok pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang asal Sidoarjo memenuhi Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo. Kehadiran ratusan alumni Ponpes Tebuireng itu dalam rangka halal bi halal sekaligus pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Keluarga Alumni Tebuireng (IKAPETE) Sidoarjo, Kamis (27/04/2023).
Prosesi pelantikan ini dipimpin langsung Presidium IKAPETE Pusat oleh Ketua Presidium Nasional (Presnas IKAPETE) yakni Prof Dr H Maskuri Bakri M Si. Menurutnya pelantikan PC IKAPETE Sidoarjo periode 2023-2027 ini diharapkan dapat menjalankan roda organisasi dengan penuh khidmat untuk menjaga almamater Ponpes Tebuireng.
"Khidmat kita kepada Pondok Tebuireng adalah menjaga kehormatan organisasi IKAPETE, melestarikan nilai-nilai pemikiran Pesantren Tebuireng sebagai landasan berfikir dan bersikap dengan kapasitas pribadi dalam organisasi," ujarnya.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menyambut kegiatan silaturahmi dan halal bi halal para santri alumni Tebuireng itu. Bupati berkomitmen Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo senantiasa pintunya terbuka untuk masyarakat. Putra KH Agoes Ali Masyhuri ini mempersilahkan masyarakat untuk memanfaatkan pendopo untuk kepentingan bersama.
"Pendopo ini adalah rumah yang ramah bagi kita semua. Apalagi, untuk santri. Jadi tidak usah sungkan, saya harap acara seperti ini Pemkab Sidoarjo merasa senang sekali. Tahun depan, kakau acara ditempatkan di pendopo lagi kami bersyukur. Acara tingkat Jawa Timur ditempatkan disini kami tambah senang lagi," ungkap Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini kepada republikjatim.com, Kamis (27/04/2023).
Selain itu, Gus Muhdlor bercerita soal santri. Baginya, santri dari Sidoarjo jangan pernah merasa inferior. Menurutnya, santri memiliki kesempatan besar untuk berkompetisi dan bisa menduduki sejumlah pos penting di Indonesia.
"Santri bisa jadi presiden, santri bisa jadi wapres, santri juga ada yg jadi gubernur dan yang jadi bupati banyak. Jangan kemudian merasa kalian sarungan yang muda-muda, lalu merasa takut dan rendah diri," imbuh Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.
Gus Muhdlor menegaskan peran santri multidimensi. Karena itu semua santri harus bisa menjadi santri yang multitalenta.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Ada yang tugasnya membuka dampar dan ada yang menjaga dampar. Ada yang bagian membayari dampar, ada yang menjaga regulasi untuk dampar. Tapi, ada juga yang membuat peraturan untuk melanggengkan dampar. Karena tidak semuanya menjadi kiai. Kalau semua menjadi kiai siapa yang mau diceramahi," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.
Di era kemajuan teknologi dan di negara berkembang seperti ini, kata Gus Muhdlor berharap para santri bisa meraih kesuksesan. Dengan syarat santri tidak boleh ketinggalan perkembangan teknologi informasi. Apalagi, kesuksesan bukan hanya milik orang pintar, cerdas dan nilai IP-nya tinggi saja.
"Tetapi sekarang ini di negara berkembang ada kecenderungan kesuksesan itu dapat dicapai karena membangun jejaring (networking) dan memperbanyak silaturahmi serta luwes dalam bergaul. Karena itu, sebagai santri untuk bisa meraih kesuksesan, syarat utamanya harus memiliki networking, temannya banyak dan saudara banyak. Sekali lagi networking itu penting dan kabupaten siap memfasilitasi itu semua. Jangan kemudian ketika menjadi alumni lari sendiri-sendiri. Pemkab Sidoarjo membuka beasiswa itu banyak sekali. Ada 10.000 kuota dan tahun lalu tidak terserap semua. Kami harap tahun ini bisa terjalin komunikasi pesantren-pesantren dan santri-santri asal Sidoarjo untuk bisa mendapatkan beasiswa itu," urainya.
Sementara Gus Muhdlor berharap alumni Tebuireng asal Sidoarjo juga ikut mensukseskan 17 program prioritas kerja yang telah disiapkan Pemkab Sidoarjo.
"Alumni dan para santri harus bisa mengawal 17 program agar semua program pemerintah Sidoarjo dapat berjalan dengan baik dan sukses," pungkasnya.
Sementara turut hadir dalam kegiatan ini KH Abdul Hakim Mahfudz Pengasuh PP Tebuireng, KH Junaidi Hidayat, KH Abdul Hadi dan KH Amir Jamiluddin. Hel/Waw
Editor : Redaksi