Wabup Sidoarjo Minta Inovasi Pertanian dan Ketahanan Pangan Demi Kemakmuran Petani

author republikjatim.com

republikjatim.com

Selasa, 07 Des 2021 20:34 WIB

Wabup Sidoarjo Minta Inovasi Pertanian dan Ketahanan Pangan Demi Kemakmuran Petani

i

PENYULUH - Wabup Sidoarjo, Subandi membuka acara Program Penyuluhan Pertanian Tahun 2023 yang digelar Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo di Pendopo Delta wibawa, Selasa (07/12/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo menggelar Program Penyuluhan Pertanian tahun 2023 di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (07/12/2021). Acara yang dibuka Wakil Bupati Sidoarjo Subandi ini merupakan pemberdayaan petani sebagai pelaku agribis atau agro industri agar mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Program ini menjadi pengorganisasian dan pendayagunaan seluruh sumber daya, baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDA).

Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi mengatakan masih banyaknya permasalahan pertanian dan peternakan di Sidoarjo. Penyuluh sebagai ujung tombak kemajuan di bidang pertanian diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik dan berpijak pada visi dan misi awal penyuluhan. Yakni sebagai upaya penyebaran informasi dan inovasi di bidang pertanian dan ketahanan pangan.

"Penyuluhan pertanian dituntut mampu menggerakkan masyarakat petani maupun pengusaha di bidang pertanian. Selain itu, pendampingan pertanian untuk memperoleh pengetahuan dan informasi dalam memecahkan permasalahan pertanian dan ketahanan pangan," ujar Subandi.

Demi terwujudnya harapan itu, kata Subandi seorang penyuluh harus memiliki rencana yang tersusun secara sistematis. Yakni dengan memperhatikan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha.

"Hal ini dituangkan dalam program penyuluh pertanian," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo, Eni Rustianingsih menegaskan kegiatan Program Penyuluhan Pertanian ini disusun untuk Tahun 2023. Rancangan dibuat sebelumnya agar saat Musrenbang datanya tersambung.

"Program ini untuk pencapaian produksi pertanian, peternakan, perkebunan dan ketahanan pangan dengan siklus penyusunan program pertanian majemuk dan bersinergi dengan Musrenbang tingkat desa, kecamatan dan kabupaten," tegasnya.

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K). Program penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian secara spesifik dan bermuatan lokal. Bahkan strategis dan memiliki daya ungkit tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani.

"Pada dasarnya kunci keberhasilan petani ada di pemasaran. Kalau gagal pemasaran berarti gagal budidaya, karena petani tidak akan mau lagi menanam," tandasnya. Hel/Waw/Adv

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal