Mebeler Narapidana Lapas Porong Tembus Pasar Luar Negeri, Omzetnya Capai Rp 323 Juta

author republikjatim.com

republikjatim.com

Rabu, 03 Mei 2023 20:41 WIB

Mebeler Narapidana Lapas Porong Tembus Pasar Luar Negeri, Omzetnya Capai Rp 323 Juta

i

SKILL - Lapas I Surabaya (Latubaya) yang memiliki program Latubaya Produktif dengan 15 program unggulan sebagai pembinaan dan tambahan skill bagi narapidana binaannya, Rabu (03/05/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kanwil Kemenkumham Jatim dan jajaran terus berupaya membekali narapidana dengan keterampilan tambahan. Salah satunya di Lapas I Surabaya (Latubaya) yang memiliki program Latubaya Produktif dengan 15 program unggulan.

Kakanwil Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari mengatakan salah satu amanat kunci dalam UU Pemasyarakatan yang baru adalah peningkatan kualitas pembinaan warga binaan. Untuk itu, pihaknya mendorong 25 Lapas jajaran untuk menaikkan standar pembinaan dengan menaikkan status bengkel kerja menjadi Balai Latihan Kerja (BLK).

"Peningkatan status tempat pembinaan ini, akan dibarengi dengan peningkatan kualitas skill yang didapatkan dan dimiliki narapidana. Setelah pelatihan berakhir, kami akan mengeluarkan sertifikat keahlian. Tujuannya agar ketika bebas nanti warga binaan bisa melampirkan sertifikat sebagai bahan pertimbangan saat mencari pekerjaan," ujar Imam Jauhari kepada republikjatim.com, Rabu (03/05/2023).

Salah satu lapas yang selama ini concern dalam pembinaan keterampilan adalah Lapas I Surabaya yang terletak di Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Melalui program Latubaya Produktif, Lapas yang dipimpin Jalu Yuswa Panjang itu memberi pembinaan kemandirian ketrampilan kepada seluruh warga binaan untuk menciptakan warga binaan yang mandiri, terampil dan kompeten.

"Tujuannya agar ketika para narapidana bebas nanti, mereka memiliki bekal untuk bekerja maupun berwirausaha. Terutama saat selesai menjalani masa pidananya," imbuhnya.

Hal yang sama disampaikan Kepala Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Jalu Yuswa Panjang. Menurutnya, untuk menunjang kegiatan kemandirian ketrampilan narapidana pihaknya menggandeng beberapa mitra pelatihan dan mitra produksi yang ditandai dengan penandatanganan MoU. Menurutnya, ada 15 program unggulan Latubaya Produktif sebagai penunjang ketrampilan dan kemandirian warga binaan.

Sebanyak 15 pembinaan kemandirian ketrampilan yang ada di Lapas Kelas I Surabaya yang menjadi program unggulan Latubaya Produktif itu yakni 1. Produksi meubelair bekerja sama dengan PT Bahari Mitra Surya (BMS), yang hasil produksinya hingga ekspor ke berbagai negara. 2. Sandaran kursi bekerja sama dengan CV Mitra Saudara 3. Tahu Nigarin bekerja dengan CV Nigarin Indonesia menjadikan satu-satunya tahu yang memakai sari air laut bukan cuka. 4. Es batu kristal bekerja sama dengan CV Cipta Anugerah 5. Pertanian 6. Perikanan 7. Penjahitan 8. Laundry 9. Bengkel Besi dan Las 10. Sablon 11. Barbershop 12. Membatik 13. Jamur tiram 14. Kerajinan tangan 15. Kewirausahaan

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Dalam bidang wirausaha sendiri, warga binaan warga binaan juga diajari berjualan aneka masakan olahan higenis yang ada di Kantin Pujasera Lapas," tegasnya.

Jalu menguraikan sebelum warga binaan mendapatkan pembinaan kemandirian ketrampilan, mereka harus menjalani proses assessment dan pengisian form bakat serta minat terlebih dahulu. Baru kemudian diusulkan dalam sidang TPP.

"Program Latubaya Produktif ini diikuti sekitar 34 persen narapidana dari total 1.549 penghuni. Selain dilakukan pembinaan kemandirian ketrampilan, Lapas Kelas I Surabaya juga memasarkan produknya melalui mitra produksi, penjualan secara langsung kepada petugas, masyarakat maupun warga binaan. Bahkan pihak Lapas sering mengikuti pameran guna meningkatkan omset dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," urainya.

Berdasarkan datanya, tingkat omzet sekarang sekitar Rp 323 juta. Hal ini merupakan sebuah peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar Rp 273 juta. Karena itu, Jalu dan jajarannya akan terus berkomitmen dan berkontribusi dalam melakukan program kemandirian ketrampilan guna menjembatani warga binaan dengan lingkungan sosialnya.

"Mari kita bangga menggunakan produk hasil karya warga binaan yang tidak kalah dengan produk-produk lainnya," pungkasnya. Kem/Hel/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal