Pemkab Berencana Beli Beras Petani Sidoarjo untuk Bantuan Pangan Bagi Warga Miskin di Sidoarjo


Pemkab Berencana Beli Beras Petani Sidoarjo untuk Bantuan Pangan Bagi Warga Miskin di Sidoarjo BAGIKAN - Plt Bupati Sidoarjo, Subandi menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram per penerima untuk ribuan warga di 4 desa di Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Kamis (20/06/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Peran Kepala Desa (Kades) sangat besar dalam penyaluran bantuan pangan beras untuk warga yang membutuhkan. Begitu pula para Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Plt Bupati Sidoarjo, Subandi mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi keduanya. Distribusi beras berhasil lancar dan tepat sasaran.

Plt Bupati Sidoarjo, Subandi bersama Bulog dan PT YASA melanjutkan lagi penyaluran bantuan pangan beras Kamis (20/06/2024). Kali ini, giliran empat desa di Kecamatan Tulangan warganya menerima bantuan dari pemerintah pusat sebesar 10 kilogram beras itu. Masing-masing bantuan disalurkan di Desa Grabagan, Kepunten, Grinting dan Desa Grogol.

Kedatangan Plt Bupati Subandi dan rombongan disambut hangat penerima bantuan. Mereka menerima undangan untuk menerima bantuan beras 10 kilogram. Karena pembagian bantuan itu dihadiri langsung Plt Bupati Sidoarjo masyarakat dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM), banyak yang memilih duduk di depan. Mereka ingin bertemu langsung dengan pimpinan daerah itu.

Terdapat 5.662 KPM penerima bantuan pemerintah pusat itu di Kecamatan Tulangan. Semua menerima bantuan beras 10 kilogram. Rinciannya di Desa Grabagan ada 382 KPM, Kepunten 522 KPM, Grinting 341 KPM dan Desa Grogol 300 KPM. Beras ini merupakan alokasi bantuan bulan Mei 2024.

Di wilayah Sidoarjo, total KPM penerima bantuan mencapai 92.127 KPM. Tempat tinggal menyebar di 18 kecamatan. Semua menerima beras untuk alokasi bulan Mei 2024 ini.

"Terima kasih Pak Lurah, Pak Kades, dan TKSK yang telah membantu distribusi beras ini," ujar Plt Bupati Sidoarjo, Subandi saat bertemu warga Desa Grogol.

Subandi berharap bantuan beras ini dapat menekan harga beras. Selain itu, mampu mengendalikan angka inflasi serta meningkatkan sektor pertanian di Sidoarjo. Terutama, membantu perekonomian warga yang menerima bantuan.

"Kualitas beras bantuan ini sudah bagus. Bisa langsung dikonsumsi keluarga PKM. Beras bantuan ini jangan sampai di jual di toko," pinta Subandi.

Berkat peran para Kades dan Lurah, tenaga desa serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), proses distribusi di 18 kecamatan berjalan dengan baik. Mereka mendata masyarakat yang tidak mampu sesuai sasaran bantuan.

"Peran pemerintah desa dan TKSK mendata masyarakat yang tidak mampu sudah bagus. Dengan begitu, kita bisa tahu berapa jumlah KPM yang perlu diberi bantuan," papar Subandi yang juga mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati ini.

Subandi juga berniat dan berencana baik untuk membantu para petani Sidoarjo. Hal ini lantaran potensi pertanian Sidoarjo juga bagus. Subandi ingin mengolah potensi itu dengan bekerja sama dengan Bulog serta Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo.

"Beras hasil sawah petani Sidoarjo bisa dijadikan beras untuk bantuan pangan warga Sidoarjo. Jadi, dari Sidoarjo untuk Sidoarjo. Petani dapat manfaat dan penerima bantuan pun dapat manfaat. Konsepnya, hasil tani dari Sidoarjo akan kita beli melalui Bulog. Kemudian, beras itu dijual dan didistribusikan untuk kepentingan masyarakat Sidoarjo sendiri," tegasnya.

Sementara bantuan pangan beras adalah program pemerintah berupa penyaluran beras yang bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog. Program ini merupakan salah satu pemanfaatan CBP sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah. Ary/Waw