Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemdes Bakungtemenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo dibawah kepemimpinan Kepala Desa (Kades) Abu Dawud berkenginan dan berupaya menjadikan kampungnya menjadi Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Ini menyusul, adanya stigma masyarakat dulu, jika banyak generasi muda di desanya itu menggunakan obat-obatan terlarang.
Penyalahgunaan umumnya terjadi karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi. Kemudian menjadi kebiasaan. Selain itu, juga bisa dipicu masalah dalam hidupnya atau salah dalam memilih berteman dengan seorang pecandu narkoba.
Karena itu, Pemdes dan Karang Taruna Bakungtemenggungan menggelar Sosialisai Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sidoarjo. Meski, kondisi hujan tidak menyurutkan antusiasme generasi muda terdiri GP Ansor, IPNU, IPPNU dan Remas dalam wadah Karang Taruna Pemuda Harapan ikut menghadiri kegiatan yang digelar di Pendopo Balai Desa setempat, Selasa (30/11/2021) malam.
Kades Bakungtemenggungan, Abu Dawud mengatakan Pemdes sangat prihatin dengan kondisi masyarakatnya, khususnya generasi muda sekarang ini. Menurutnya, soal narkoba lebih baik mencegah daripada mengobatinya. Karena itu, dengan adanya sosialisasi P4GN generasi muda lebih terbuka.
"Jangan minder (malu) dengan masalah narkoba. Kami Pemdes bersama Karang Taruna dan lembaga lain siap menampung dan memberikan konseling yang dialami warga. Termasuk soal pengguna Narkoba. Selain itu, kami siap merujuk untuk direhabilitasi ke BNN Sidoarjo bagi pecandu narkoba," ujarnya.
Dawud berharap masih desanya menjadi Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Hal ini berdasarkan pengalamannya saat menjabat Ketum Karang Taruna Pemuda Harapan sebelum menjabat Kades. Banyak laporan masyarakat menjadi pecandu (ketergantungan) berat narkoba.
"Kalau tidak membelikan obat-obatan terlarang itu, orang tuanya disiksa. Bahkan diancam mau dibunuh hingga tidak berani pulang selama hampir dua minggu," tegas bapak satu anak ini.
Dawud meminta para peserta yang mengikuti acara agar materi yang didapat bisa disebarluaskan ke lingkungan masing-masing setelah acara sosialisasi. Pihaknya juga menyiapkan kader-kader penanganan masalah Narkoba.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Nanti karang taruna akan mensosialisasikan di masyarakat. Kami juga upayakan (welcome) kalau ada generasi muda kita atau anak dari keluarga yang pecandu narkoba yang ingin sharing atau konseling. Bahkan karang taruna siap menjembataninya," pintahnya.
Sementara Ketua Karang Taruna (Kartar) Pemuda Harapan, Tito Maulisaldi mengaku dengan sosialisasi P4GN ini generasi muda desanya mengetahui apa itu narkoba serta jenis-jenisnya. Selain itu, bisa mendeteksi ciri-ciri anak yang terkena narkoba.
"Sementara yang tahu narkoba hanya pengguna atau mantan narkoba saja. Makanya, kami akan menyisir orang tua keluarga korban narkoba dengan memberikan pengetahuan (edukasi). Ke depan ibu-ibu PKK atau orang tua akan diberi pengetahuan soal anak ketika menjadi pecandu atau terkena narkoba dan sebagainya," katanya.
Sementara staf Pencegahan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Sidoarjo, Yusuf Rizal memaparkan BNN secara nasional memiliki program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) yaitu BNN punya program-program tentang pencegahan rehabilitasi intervensi berbasis masyarakat. Alumni Fakultas Hukum Unair Surabaya ini menyatakan masyarakat Bakungtemenggungan bisa direhabilitasi di desanya masing-masing jika ada yang kecanduan narkoba.
"Jadi BNN Sidoarjo sudah memiliki rumah rehabilitasi. Desa Bakungtemenggungan bisa mencontoh Desa Blurukidul dan Bungurasih. Disitu sudah ada rumah Rehabilitasi Narkoba. Itu contoh baik di tahun 2022 kedepan agar bisa mencontoh dua desa itu," tandas bapak 32 tahun ini. Zak/Waw
Editor : Redaksi