Kanwil Kemenkumham Jatim Janji Sampaikan Tuntutan Ratusan Pengungsi Internasional Asal Afghanistan

author republikjatim.com

republikjatim.com

Kamis, 11 Nov 2021 15:26 WIB

Kanwil Kemenkumham Jatim Janji Sampaikan Tuntutan Ratusan Pengungsi Internasional Asal Afghanistan

i

DEMO - Sekitar 100 pengungsi asal Afghanistan yang ada di Tempat Penampungan Puspa Agro, Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo mendatangi Kanwil Kemenkumham Jatim menuntut kejelasan nasibnya yang terkatung-katung selama 11 tahun, Kamis (11/11/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sekitar 100 pengungsi internasional asal Afghanistan yang ada di Tempat Penampungan Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo mendatangi Kanwil Kemenkumham Jatim, Kamis (11/11/2021). Para Warga Negara Asing (WNA) ini memperjuangkan nasibnya yang terkatung-katung selama 11 tahun terakhir.

"Semua aspirasi mereka kepada pemerintah pusat dan stakeholder terkait lainnya akan kami sampaikan," ujar Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim, Jaya Saputra yang menemui pengungsi saat aksi demo di depan kantornya.

Di sela-sela aksi damai yang dilakukan pengungsi itu, Jaya yang mewakili Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono melakukan audiensi dengan tiga perwakilan pengungsi. Yakni Muhammad Alif, Muhammad Asbari dan Asad. Dalam forum yang berlangsung gayeng itu juga dihadiri Karudenim Setyo Budiwardoyo dan Kapolsek Genteng Kompol Wisnu S Kuncoro.

Alif yang sekaligus sebagai translator mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan pihak Kanwil Kemenkumham Jatim untuk menemui perwakilan pengungsi. Dia lalu menyampaikan aspirasi jika pihaknya membutuhkan bantuan agar bisa segera berangkat ke negara ketiga.

"Kami ini sudah 11 tahun berada di Indonesia. Tapi, sampai sekarang belum mendapat keputusan kapan segera berangkat ke negara ketiga," pintah Alif.

Alif menceritakan selama ini pihaknya menyuarakan aspirasi ke Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) sejak 2011. Namun, selama itu pula pihaknya selalu diberikan janji-janji.

"Sebenarnya kami ke Indonesia hanya untuk transit saja. Tapi selama ini menunggu sudah belasan tahun belum ada kejelasan atas nasib kami semua," tegasnya.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, lanjut Alif, para pengungsi khususnya dari Afghanistan merasa cemas. Apalagi melihat situasi politik di negara asalnya yang semakin tidak menentu.

"Kami percaya sekarang merupakan waktu yang tepat untuk mencari perhatian negara donor, sehingga mereka dapat membantu kami," jelasnya.

Sementara Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim, Jaya Saputra mengaku merasa prihatin atas kondisi yang dialami para pengungsi. Pihaknya berharap persoalan yang dialami pengungsi bisa cepat mendapatkan jalan keluar. Untuk itu, pihaknya akan menampung semua aspirasi yang disampaikan pengungsi.

"Kami akan menyampaikan semua aspirasi itu kepada pemerintah pusat. Karena posisi kami sebagai fasilitator saja. Bukan porsi kami untuk mengambil kebijakan," urainya.

Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan UNHCR terkait masalah ini. Karena yang berwenang memproses ke negara ketiga bukan pemerintah Indonesia.

"Kami juga mendorong kantor perwakilan UNHCR di Surabaya agar para pengungsi tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk melakukan koordinasi," tandasnya.

Saat ini, total ada 396 pengungsi internasional dari 14 negara di Jawa Timur. Paling banyak berasal dari Afghanistan dengan 283 orang. Mereka tersebar di Pusat Akomodasi Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Kemudian di Pusat Akomodasi Green Bamboo maupun Pengungsi Mandiri. Kem/Hel/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal