Sidoarjo (republikjatim.com) - Bunda PAUD Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor Ali dan dr Sriatun Subandi menghadiri acara Festival Virtual Kreativitas Peserta Didik TK. Acara ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan menyambut Hari Anak Nasional Tahun 2021 yang digelar di The Sun Hotel, Sidoarjo, Selasa (08/06/2021).
Program IGTKI-PGRI Sidoarjo ini, diikuti sekitar 3.000 anak TK se Sidoarjo. Mereka mengikuti festival yang digelar secara virtual itu. Siswa TK A berkreasi menghias paper bag dengan ditempel ornamen (hiasan) sesuai dengan kreativitas masing-masing anak. Sedangkan untuk tingkat TK B membuat hiasan dari kipas anyaman yang boleh diubah-ubah bentuknya sesuai kreasi anak.
Kepada Dinas Pendidikan Pemkab Sidoarjo, Asrofi mengatakan kegiatan IGTKI ini digelar saat kondisi pandemi Covid-19. Akan tetapi acara masih bisa dilaksakan baik melalui daring maupun luring. Selain itu, pendidikan setingkat anak usia dini Dinas Pendidikan Pemkab Sidoarjo sangat mengantisipasi agar tidak sampai anak yang belum waktunya masuk SD dipaksa masuk SD. Khususnya anak usia belum 6 tahun. Karena SD belum sampai 100.
"Artinya banyak anak yang terlalu dini dipaksa masuk SD. Itu kasihan anaknya. Apalagi, perkembangan anak ada lima yang harus diperhatikan. Perkembangan moral spiritual, fisik motorik, sosial emosional, kognitif serta bahasa dan seni. Termasuk hari ini pencapaian tingkat perkembangan anak sesuai usia masing-masing," katanya.
Sementara istri Bupati Sidoarjo, Ny Sa'adah yang akrab dipanggil Neng Sasha menegaskan pandemi Covid-19 sangat berdampak besar bagi seluruh aspek kehidupan. Salah satunya di bidang pendidikan dengan meniadakan tatap muka antara guru dan siswa. Melalui sekolah daring, sejauh ini belum efektif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kami berharap guru untuk berfikir lebih inovatif dalam menciptakan metode pembelajaran yang tidak biasanya tanpa bertatap muka," pintahnya.
Selain itu, para guru harus lebih fokus pembelajaran yang didominasi dengan bertatap muka. Misalnya belajar bermain. Karena dengan ditiadakan kegiatan belajar mengajar berdampak emosi dan perkembangan motorik dan jiwa sosial anak berbeda.
"Kami mengapresiasi kegiatan ini. Meski digelar di masa pandemi seperti sekarang ini setidaknya harus mulai lagi bergerak bersama lagi. Seperti membuka kembali sekolah dengan proses belajar di dalam ruangan tanpa menggunakan AC. Bahkan mengadakan proses belajar mengajar yang diadakan di luar ruangan," tandasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi