Sidoarjo (republikjatim) - Dalam program Sidoarjo Peduli Sungai, Pemkab Sidoarjo melibatkan partisipasi masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai itu. Program yang digagas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Sidoarjo ini sekaligus mengajak masyarakat untuk turun langsung membersihkan sampah di sungai.
Hal ini seperti realisasi Sidoarjo Peduli Sungai di Desa Cemandi, Kecamatan Sedati, tepatnya di Perumahan Griya Kartika. Sungai saluran Mangetan Kanal yang bersebelahan dengan perumahan itu menjadi lokasi kerja bakti bersih-bersih sungai. Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah serta Dandim 0816 Sidoarjo, Letkol Inf Fadli Mulyono hadir dalam kegiatan itu dibantu warga sekitar dan relawan.
"Sungai saat ini tidak hanya menjadi tempat pembuangan air. Tapi menjadi tempat pembuangan sampah. Kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya sudah berkurang," ucap Saiful Ilah, Minggu (19/11/2017).
Untuk itu, pria yang akrab dipanggil Abah Ipul ini meminta masyarakat Sidoarjo kembali sadar membuang sampah pada tempatnya. Menurutnya membuang sampah di sungai adalah prilaku buruk yang berakibat buruk.
"Banjir mengancam apabila sungai tersumbat sampah. Kami minta partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai," imbuhnya.
Saat ini, kata Saiful kepedulian masyarakat akan kebersihan sungai bakal terus digalakkannya melalui program Sidoarjo Peduli Sungai. Harapannya, sampah disungai akan berkurang.
"Kami akan berkeliling melakukan kegiatan ini. Daerah-daerah rawan banjir yang dialiri sungai menjadi prioritas pembersihan sampah," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas PUPR Pemkab Sidoarjo, Sigit Setyawan mengaku masyarakat banyak mengeluhkan tumpukan sampah di sungai. Sampah-sampah itu tidak hanya membuat banjir juga mengakibatkan gagal panen di wilayah pertanian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Sampah-sampah itu mengganggu aliran air ke sawah. Untuk menjawab persoalan kami meluncurkan program Sidoarjo Peduli Sungai," ungkapnya.
Menurutnya, sedimen lumpur di sungai-sungai saat ini sudah sangat tinggi. Hal ini diperparah banyaknya sampah di sungai. Untuk mengurangi kondisi itu dia berharap bantuan dari masyarakat.
"Kami mengajak masyarakat ikut membersihkan sampah di sungai. Setelah normalisasi sungai alat berat akan diturunkan untuk mengangkat sampah-sampah itu. Setelah sampah ini diangkat, sedimen lumpur juga kami angkat agar aliran sungai kembali normal," pintahnya.
Dalam kesempatan ini Sigit juga berharap setiap desa dapat membuat Peraturan Desa (Perdes) tentang sampah. Perdes itu dibuat agar warga sadar membuang sampah di sungai adalah salah. Untuk itu pihaknya meminta sanksi dalam Perdes bukan hanya sanksi adminstratif berupa materi. Tetapi sanksi moral seperti hukuman membersihkan musala bagi warga yang ketahuan membuang sampah sembarangan.
"Sungai Mangetan Kanal dimulai dari Balongbendo lebarnya masih 15-10 meter. Kemudian melewati Kecamatan Sukodono lebarnya menjadi 8-10 meter. Sampai di sungai Mangetan Kanal Gedangan lebarnya berkurang menjadi 8-6 meter. Sampai di belakang Perumahan Griya Kartika Desa Cemandi, lebarnya kurang lebih 3 meter," pungkasnya. Waw
Editor : Redaksi