Sidoarjo (republikjatim.com) - Dua hari menjelang lebaran, penjual jasa musiman yang selalu muncul saat Ramadan, yakni jasa tukar uang baru semakin marak dan menjamur. Bukan hanya di tengah kota Sidoarjo. Tetapi titik lokasi pinggiran kota, salah satunya di wilayah Pasar Krian.
Jasa penukaran uang baru ini berbaris setelah traffic light (lampu merah) Simpang Lima Krian dari Mojokerto menuju Surabaya hingga sampai pertigaan Puskesmas Krian. Lembaran uang baru mulai dari pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100.000 tampak dipajang untuk ditukar. Mereka menggelar lapaknya di atas sepeda motor hingga di atas meja kecil.
Segala usaha itu dilakukan untuk menambah penghasilan. Sebab saat Ramadhan dan lebaran kali ini kebutuhan selalu meningkat menyusul larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah pusat. Untuk menghindari terjadinya tindak kriminal so jasa penukaran uang baru itu, petugas gabungan Polri dan TNI menggelar razia jasa penukaran uang baru itu. Melihat kondisi itu, petugas langsung turun tangan mengecek jasa penukaran uang baru itu.
"Seiring maraknya jasa penukaran uang baru ini, petugas gabungan Polri dan TNI kini menggiatkan razia jasa penukaran uang baru. Bukan sekedar itu saja, kami juga memantau kondisi uang baru apakah benar-benar asli atau palsu," ujar Kapolsek Krian, Kompol Mukhlason, Selasa (11/05/2021) sore.
Petugas juga memantau keamanan jasa penukaran uang baru. Karena mereka berjualan di tepi keramaian jalan umum. Satu per satu jasa penukaran uang baru yang ada di tempat umum itudiperiksa. Termasuk kondisi stok uang baru yang akan ditukar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Dalam razia petugas tidak menemukan adanya uang baru palsu. Tapi, petugas meminta masyarakat untuk tetap waspada. Petugas pun menggunakan alat deteksi uang saat menukarkan uang baru," tegasnya.
Selain memeriksa kondisi uang dan razia penukaran uang baru, Mukhlason meminta pemilik usaha jasa penukaran uang baru untuk tidak mengambil untung banyak.
"Kami minta kepada pelaku jasa penukaran uang baru dalam prakteknya jangan ambil untuk terlalu banyak. Tapi, sewajarnya saja," tandas mantan Kapolsek Trawas ini. Zak/Hel/Waw
Editor : Redaksi