Jaga Harga Beras Lokal, Bupati Dan Gubernur Jatim Sepakati Tunjangan ASN Ponorogo Diganti Beras

author republikjatim.com

republikjatim.com

Selasa, 06 Apr 2021 21:07 WIB

Jaga Harga Beras Lokal, Bupati Dan Gubernur Jatim Sepakati Tunjangan ASN Ponorogo Diganti Beras

i

PANEN RAYA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama Forkopimda mengikuti petik padi secara manual dan menjalankan mesin panen Combine di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Ponorogo, Selasa (06/05/2021).

Ponorogo (republikjatim.com) - Untuk menjaga keseimbangan antara hasil panen yang berlimpah dan harga gabah hasil petani, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membuat terobosan baru. Terobosan ini agar saat panen raya harga gabah tetap terjaga.

Hal ini disampaikan Bupati dan Gubernur Jatim saat menghadiri panen raya padi varietas baru di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Ponorogo, Selasa (06/04/2021).

Sugiri Sancoko mengatakan musim panen padi tahun ini Ponorogo sudah melakukan uji coba budidaya padi varietas baru dengan luas lahan 35 hektar. Langkah ini untuk mendorong hasil panen padi petani lebih melimpah dan berkualitas hasil panen padinya terjaga.

"Padi ini hasil silangan eksperimen putra Ponorogo sendiri. Sampai saat ini padi varietas baru ini sudah dicoba di lahan 35 hektar yang tersebar di Bedingin (Sambit), Ngrupit dan Jenangan (Jenangan) serta di Semanding (Kauman)," ujar Sugiri Sancoko kepada republikjatim.com, Selasa (06/04/2021).

Sugiri menjelaskan padi varietas baru ini satu buahnya bisa mencapai sebanyak 713 bulir, daunnya tebel dan gabahnya panjang. Untuk hasil panen tahun lalu menghasilkan 14 ton per hektar dan tahun ini diharapkam mampu mencapai 16 ton. Hal ini setelah adanya berbagai upaya mulai pemuupukan, pengobatan dan perawaran yang baik.

"Untuk persoalan harga gabah saat ini disinyalir murah ini. Kami akan mencari terobosan bersama Gubernur Jatim agar petani lokal tidak dipermainkan tengkulak dan selalu bisa menjaga mutu gabahnya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Solusinya kata Sugiri Pemkab Ponorogo dan Pemprov Jatim bakal mencari pasar dasarnya gabah. Salah satunya, Pemkab Ponorogo memprogram beras petani Ponorogo akan dikomsumsi masyarakat Ponorogo sendiri.

"Selama stok aman tidak akan mendatangkan beras dari luar Ponorogo. Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dapat tunjangan beras gantinya tunjangan uang dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) harus menggunakan beras hasil dari panen Ponorogo," tegasnya.

Sementara Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pihaknya sangat banyak berharap padi jenis baru ini bisa dikembangkan di kabupaten lain untuk menopang ketahanan pangan Jatim. Apalagi, saat Kabupaten lain surplus gabah turun, tahun ini malah di Ponorogo meningkat 17 persen.

"Kombinasi ini sebagai alat yang menjadi penguatan agar kualitas panen padi bagus, kandungan air keringnya bagus serta pasarnya bagus. Pak Bupati juga akan memberdayakan hasil panen petani untuk dikomsumsi lokal dengan solusi tunjangan ASN diganti beras serta BPNT menggunakan beras lokal. Ini terobosan bagus untuk menjaga keseimbangan harga gabah di Ponorogo," pungkasnya. Mal/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal