Sidoarjo (republikjatim.com) - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) berusaha mengurai satu per satu benang kusut pembangunan Frontage Road (FR) yang selama bertahun-tahun pembangunannya mandeg. Salah satunya, berkoordinasi dengan PT KAI Daop 8 Surabaya, khusus untuk penambahan lahan di sekitar Stasiun Waru.
Hasilnya, setelah berkoordinasi dengan PT KAI Daop 8 Surabaya bakal menyerahkan lahannya untuk pembangunan FR itu. Selain itu, untuk mempercepat pembangunan jalur pengurai kemacetan Sidoarjo - Waru itu, Gus Muhdlor bakal membentuk Satuan Tugas (Satgas) FR.
"Kami berkomitmen segera menyelesaikan Frontage Road. Jalan ini untuk mengurai kemacetan di Waru dan Gedangan. Karena sebenarnya Frontage Road sudah lama direncakan hanya saja ada beberapa kendala di beberapa titik. Salah satunya soal lahan dengan PT KAI," ujar Gus Muhdlor usai rapat koordinasi di Stasiun Waru, Selasa (09/03/2021) kemarin.
Dalam rapat di Stasiun Waru itu, Bupati Sidoarjo didampingi Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Sidoarjo, M Bahrul Amig. Hasilnya disepakati PT KAI siap menyediakan lahan untuk pembangunan FR. Hanya saja, harus berkoordinasikan dengan pusat.
"Proses perizinannya lumayan panjang. Tapi, itu prosedur yang harus dilalui. Karena PT KAI Daop 8 Surabaya menyediakan lahan hanya 4 meter dari 10 meter batas rel. Nanti akan diajukan lagi ke Dirjen Perkeretaapian karena PT KAI ini hanya operator," imbuhnya.
Karena itu, Gus Muhdlor bakal mempercepat penyelesaian pembangunan FR. Pihaknya juga menyiapkan Satgas FR untuk akselerasi penyelesaian pembangunan FR.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kalau PT KAI bersepakat memberikan sebagian lahannya untuk pembangunan FR Gedangan - Waru, maka ada beberapa hal yang harus mendapat persetujuan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub karena berkaitan dengan kewenangan dan regulasi. Kami juga membentuk Satgas FR untuk mengurai seluruh hambatan dan mencari solusinya. Satgas FR bukan hanya menangani lahan yang ada kaitannya dengan kereta api, tapi juga lainnya. Satgas terdiri lintas elemen dan lintas dinas untuk memastikan semua terealisasi dengan cepat dan taat aturan," tegasnya.
Sementara itu, Gus Muhdlor menilai penyelesaian pembangunan FR tidak hanya untuk mengurai kemacetan. Akan tetapi, kehadiran FR akan memberi stimulan dalam menciptakan ekonomi baru bagi warga.
"Kami berkomitmen segera menyelesaikan pembangunan FR ini," tandasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi