Sidoarjo (republikjatim.com) - Setelah diguyur hujan hampir selama 1 jam, JL Raya Jati, Kecamatan Sidoarjo langsung tergenang air banjir setinggi lutut orang dewasa. Banjir langganan di bawah tol di depan Lippo Plaza Sidoarjo ini, disebabkan drainase tak mampu menampung air hujan sejak jalan dikeruk (diperdalam).
Meski langganan banjir, tidak ada upaya perbaikan sama sekali dari sejumlah pihak terkait di lingkungan Pemkab Sidoarjo. Padahal, hampir setiap terjadi hujan deras lebih dari satu jam selalu jalan utama Sidoarjo menuju Krian itu, selalu tergenang air banjir.
Akibatnya selain puluhan motor terutama jenis Yamaha Mio yang mogok karena menerobos banjir, juga memicu kemacetan dari arah Krian (barat) menuju Sidoarjo (timur) dan sebaliknya. Bahkan kemacetan dari dua arah itu terjadi lebih dari 1 kilometer.
"Saya terpaksa menerobos banjir di bawah tol ini, karena keburu pulang," ujar salah seorang pengendara motor, Andi Setyono kepada republikjatim.com, Sabtu (06/03/2021) malam.
Andi menjelaskan jika tidak ada kemacetan, dirinya bakal menaikkan motor melalui trotoar dibawa tol. Namun karena kondisi macet dirinya melajukan motornya menerjang banjir itu.
"Saya mengira tidak terlalu dalam banjirnya. Tidak tahunya saat di tengah-tengah banjir mesin motor mati dan mogok ini," ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengguna jalan lain, Fajar yang mengemudikan mobilnya menuju Sidoarjo mengaku sudah mengetahui jika saat macet mulai di pertigaan Cemengkalang terjadi banjir dibawah tol Sidoarjo itu. Apalagi, setelah hujan deras satu jam lebih. Hal itu, lantaran sudah menjadi langganan. Akan tetapi karena tujuannya menuju Perum Pondok Jati maka tak ada jalan lainnya.
"Jadi terpaksa mengikuti mobil lainnya menerobos jalan yang tergenang banjir ini. Macet dari barat karena mobil yang menerobos banjir berjalan sangat pelan karena juga takut mogok," tegasnya.
Karena itu, sebagai pengguna jalan dirinya berharap ada perhatian Pemkab Sidoarjo agar jalan itu tidak banjir lagi. Apalagi, jalan itu merupakan jalan utama menuju pusat Kota Sidoarjo.
"Minimal gorong-gorongnya diperbaiki. Karena sudah langganan lebih dari setahun dibiarkan saja. Tak ada upaya penanganannya sama sekali. Banjir sangat mengganggu para pengguna jalan. Apalagi sejak jalan dibawah tol Sidoarjo dikeruk (diperdalam) lahan sekitarnya tidak ada serapan airnya," tandasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi