Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemkab Sidoarjo menggelar pelatihan SPA, refleksiologi, barista, menjahit dasar dan tata rias pengantin di Kecamatan Tulangan dan Kecamatan Wonoayu. Pelatihan dilakukan di kantor kecamatan masing-masing. Pelatihan keterampilan kerja untuk menekan angka pengangguran akibat pandemi Covid-19 selama setahun terakhir.
Kegiatan ini dibuka secara bersamaan oleh Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) di Kecamatan Tulangan dan Wakil Bupati Sidoarjon Subandi di Kecamatan Wonoayu.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) mengatakan pelatihan ini akan mengurangi angka pengangguran. Penggangguran di Sidoarjo saat ini mencapai 10 persen lebih. Padahal, sebelumnya hanya sekitar 4 persen lebih. Menurutnya kondisi itu dampak dari pandemi Covid-19.
"Sidoarjo merupakan kawasan industri terbesar di Jawa Timur yang paling besar terkena dampak pandemi (Covid-19). Karena Sidoarjo ini kawasan industri terbesar di Jawa Timur. Ada sekitar 1.500 industri skala besar dan total 6.000 industri skala menengah. Tentunya dampak Covid-19 ini paling sakit Sidoarjo," ujarnya saat membuka acara pelatihan, Kamis (04/03/2021).
Gus Muhdlor berharap pelatihan ini dapat diikuti peserta dengan baik. Pihaknya menyayangkan jika peserta pelatihan tidak memiliki niat tulus untuk menyelesaikan pelatihan sampai tuntas.
"Karena untuk menyelenggarakan pelatihan semacam ini memakan biaya yang cukup mahal. Kompetensi ini untuk satu orang biayanya Rp 1,5 sampai Rp 3 juta. Ini uang peserta (rakyat). Jadi jangan sampai protol (berhenti) di tengah jalan," pintahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, lanjut Gus Muhdlor angka pengangguran menjadi masalah pokok bagi Sidoarjo. Dirinya meminta semua pihak dapat bersama-sama menurunkan angka pengangguran. Seperti melalui pelatihan ini. Baginya, pelatihan seperti ini akan mampu menciptakan peluang usaha baru.
"Pemkab Sidoarjo akan memberi bantuan permodalan bagi keberlangsungan UMKM. Seperti melalui program Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda) maupun melalui program Kartu Usaha Perempuan Mandiri (Kurma). Program Kurda ini kredit dari bank, satu tahun bunganya cuma 3 persen. Kecil sekali. Ini agar warga bisa berusaha dengan baik. Kemudian Kurma ini bentuknya hibah Rp 5 sampai Rp 50 juta. Kami berharap ibu-ibu yang di rumah bisa berusaha. Kurma sebagai modal ibu-ibu untuk menjadi bos di rumahnya sendiri," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkab Sidoarjo, Fenny Apridawati menegaskan pelatihan keterampilan di kantor Kecamatan Tulangan diikuti 72 orang. Semuanya warga ber KTP Kecamatan Tulangan. Mereka terdiri dari 16 orang yang mengikuti pelatihan barista,16 orang peserta pelatihan refleksiologi, 20 orang mengikuti pelatihan menjahit dasar dan 20 orang mengikuti pelatihan tata rias pengantin.
"Seluruh peserta wajib mengikuti pelatihan sampai selesai. Nanti ada uji kompetensi usai mengikuti pelatihan. Uji kompetensi ini sebagai tolak ukur keberhasilan pelatihan. Kami berharap seluruh peserta pelatihan lulus uji kompetensi. Kami (Disnaker) menjadi satu-satunya dinas di Sidoarjo yang menyelenggarakan pelatihan keterampilan berbasis kompetensi," tandasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi