Sidoarjo (republikjatim.com) - Pembangunan Gedumg Balai Latihan Kerja (BLK) di dalam lingkungan pesantren dinilai Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono bakal meningkatkan dan menambah keahlian para santri usai lulus. Selama ini, tidak banyak jumlah pesantren yang memiliki gedung BLK sendiri.
Salah satunya Pesantren Roudlotul Ulum Al Khoziny Desa Mindi, Kecamatan Porong, Sidoarjo yang memiliki Gedung BLK sendiri. Gedung ini diresmikan anggota DPR RI Komisi IX, Lucy Kurniasari bersama PJ Bupati Sidoarjo, Hudiyono, Selasa, (23/02/2021).
Gedung BLK ini dibangun dari bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja RI. Hudiyono menilai upaya pengurus pondok Roudlotul Ulum Al Khoziny ini sebuah terobosan sekaligus pemenuhan kebutuhan para santri dalam meningkatkan kemampuan di bidang non akademis agama.
"Selama ini kehidupan di dalam pesantren identik dengan kurikulum agama. Seiring berkembanngya teknologi santri dituntut bukan hanya menguasai ilmu agama tapi juga memiliki keahlian setelah lulus dari pesantren," ujar Hudiyono usai meresmikan gedung BLK Ponpes Roudlotul Ulum Al Khoziny Desa Mindi, Kecamatan Porong, Selasa (23/02/2021).
Hudiyono yang juga menjabat Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim ini melihat potensi pengembangan pesantren berbasis agama dan keahlian sangat besar. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jatim membuat program One Pesantren One Produk (OPOP).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Tujuannya agar lulusan santri mampu bersaing dengan sekolah lain non pesantren," tegasnya.
Sementara Hudiyono melihat, keunggulan lulusan santri ini selain memiliki kemampuan dalam ilmu agama juga memiliki keahlian lain. Ini tidak terjadi pada sekolah di luar pesantren.
"Lulusan dari pesantren punya nilai lebih. Selain menguasai ilmu agama juga punya keahlian lain yang diajarkan selama di pesantren. Santri bisa belajar keterampilan lain seperti berwirausaha dengan membuat sebuah produk hasil karya sendiri," tandasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi