Sidoarjo (republikjatim.com) - Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono mengunjungi SMPN 1 Sidoarjo, Kamis (21/01/2021). Kunjungannya kali ini untuk melihat langsung jalannya pembelajaran via daring di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Perlu adanya evaluasi untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran daring. Karena efektifitas pembelajaran daring yang saat ini berjalan hanya sebesar 40 persen. Harus adanya evaluasi perilaku administrasi agar sesuai dengan perilaku pembelajaran. Salah satunya pembelanjaan anggaran. Pembelanjaan harusnya menyesuaikan dengan pembelajaran," ujar Hudiyono.
Cak Hud, sapaan akrabnya, menambahkan pembelanjaan yang dilakukan Dinas Pendidikan (Dindik) Pemkab Sidoarjo dan pihak sekolah tidak boleh menggunakan sistem pembelajaran model lama.
"Karena, saat ini kondisinya jauh berbeda kondisinya," imbuhnya.
Cak Hud mencontohkan pada pembelanjaan dana BOS. Dana BOS harusnya digunakan untuk penguatan jaringan. Sebab dalam pembelajaran sistem daring, proses transformasi ilmu dari guru ke murid bergantung pada jaringan.
"Ternyata dana BOS untuk penguatan jaringan hanya 5 persen. Ini kurang. Setidaknya 30 persen untuk penguatan jaringan. Ini di SMPN 1 Sidoarjo yang notabenenya SMP terbaik di Sidoarjo. Bisa jadi di sekolah lain di bawah standar yang ada di sini," tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan demikian, kata Cak Hud proses pembelajaran sistem daring dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala seperti delay yang disebabkan jaringan.
"Saya sudah ngomong ke Kadindik dan Kepala Sekolah tentang hal ini. Intinya, pembelanjaan harus menyesuaikan dengan pembelajaran," pintahnya.
Sementara dalam waktu dekat, Cak Hud berencana memanggil semua kepala sekolah untuk evaluasi pembelajaran sistem daring.
"Semua dilakukan untuk menjamin semua siswa mendapat kualitas pembejalaran yang prima meski di tengah pandemi seperti ini," tandasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi