Bakal Bangun RSUD Barat, Rombongan Bupati Tinjau Tama Hospital Jepang

author republikjatim.com

republikjatim.com

Jumat, 15 Des 2017 15:17 WIB

Bakal Bangun RSUD Barat, Rombongan Bupati Tinjau Tama Hospital Jepang

i

KUNJUNGAN - Rombongan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah dan rombongan diterima Direktur Tama Hospital, Mgodai Masaya meninjau fasilitas Tama Hospital, Jumat (15/12/2017).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemkab Sidoarjo berencana membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo untuk wilayah barat yang diletakkan di Krian. Oleh karenanya, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah dan rombongan meninjau Tama Hospital, Jepang. Selain itu, kunjungan rombongan pejabat Pemkab Sidoarjo ke Jepang ini juga dalam rangka Pertemuan dan Sharing Best Practice atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) ke Toyo University dan JICA mulai tanggal 10 sampai 16 Desember 2017.

Delegasi Kabupaten Sidoarjo ini dipimpin langsung Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, melakukan kunjungan ke Jepang pada tanggal 12 – 16 Desember 2017 dalam rangka memenuhi undangan Toyo University dan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk menghadiri pertemuan resmi dan sharing best practice dengan Toyo University dan JICA terkait rencana pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Kabupaten Sidoarjo di bidang Rumah Sakit dan Pembangunan Gedung Pemerintah.

Dalam kunjungannya, Bupati Sidoarjo didampingi Ketua DPRD, Wakil ketua DPRD, Ketua Komisi DPRD, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas PUPR, Kepala Bagian Umum Setda Kabuparen Sidoarjo serta perwakilan dari Kementrian Keuanga, PT Sarana Multi Infrastruktur Indonesia dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

"Kunjungan ini dalam rangka pemenuhan kebutuhan infrastruktur di Jepang serta untuk mewujudkan pelayanan publik optimal bagi masyarakat. Pemerintah Jepang berinisiatif menggandeng sektor swasta untuk berperan serta dalam pembangunan infrastruktur melalui Kerjasama Pemerintah dengan Swasta," terang Saiful Ilah.

Selain itu, kata pria yang akrab dipanggil Abah Ipul ini menguraikab Pemkab Sidoarjo bakal mengembangkan inisiasi pembangunan rumah sakit di wilayah barat Sidoarjo yang rencananya akan dilaksanakan melalui skema KPBU dengan model Ketersediaan Layanan (Availability Payment). Rencana itu merupakan pilot project di Indonesia terkait KPBU pada sektor kesehatan .

"Dalam tahapan persiapan perencanaan proyek KPBU ini, JICA bersama Toyo University beberapa kali mengunjungi Sidoarjo untuk membantu Kabupaten Sidoarjo dalam pendalaman kajian dan pengembangan rumah sakit," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui, sejak Tahun 1999 Jepang menerapkan lebih dari 400 proyek KPBU, yang sebagian besarnya adalah untuk membangun infrastruktur baru seperti gedung pemerintah dan fasilitas umum. Kini Jepang memiliki pengalaman yang sangat memadai dalam pelaksanaan KPBU untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur. Hal inilah yang mendasari Toyo University dan JICA mengundang Bupati Sidoarjo beserta rombongan agar bisa diterapkan di Sidoarjo.

"Dalam pertemuan itu di Toyo University, kami memaparkan tentang perkembangan proyek KPBU pembangunan rumah sakit di wilayah Krian, Sidoarjo. Dalam kunjungan itu juga ada sharing best practice dari Toyo University dan JICA terkait kesuksesan Jepang membangun infrastruktur. Salah satunya tentang keberhasilan Jepang dalam melaksanakan KPBU," tegasnya.

Saiful mengungkapkan dua proyek percontohan di Jepang yang dibangun dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta adalah Pembangunan Gedung Pemerintah Kota Toshima dan Pembangunan Tama Medical Center. Menurutnya, Tama Medical Center merupakan rumah sakit pemerintah kota Tokyo yang dibangun hasil kerjasama swasta mulai Tahun 2007 hingga 2009 memiliki luas 13 hektar dengan 1.300 tempat tidur dan konstruksi bangunan 11 lantai. Sedangkan kerjasama dengan swasta dilakukan dengan selama 15 tahun. Sedangkan pembangunan gedung balai Kota Thosima dibangun Tahun 2014 berdiri di atas di tanah 6000 m2. Bangunan lantai 1 sampai 9 merupakan bangunan Balai Kota sedang bangunan lantai 11 sampai 49 merupakan apartemen yang dikelola swasta selama 70 tahun sebagai kompensasi biaya pembangunan kantor Balai Kota itu.

"Kedua bangunan itu dibangun oleh konsorsium perusahaan. Dengan melihat apa yang dilakukan Pemerintah Jepang kerjasama pemerintah dan swasta sangat dimungkinkan dalam membangun gedung pemerintah dan rumah sakit umum daerah," pungkasnya saat berkunjung ke Toshima City dan diterima Walikota athosima, Yukio Takano. Waw

Editor : Redaksi

Tag :
republikjatim.com horizontal