Sidoarjo (republikjatim.com) - Kinerja para pengurus baru KONI Kabupaten Sidoarjo bakal dievaluasi pimpinan dan anggota Komisi D DPRD Sidoarjo. Ini menyusul prestasi ribuan atlet yang diberangkatkan dalam ajang Porprov Jatim IX di Malang Raya menurun.
Jika dalam Porprov Jatim VIII Tahun 2023 kemarin, para atlet KONI Sidoarjo menduduki prestasi di juara 2 atau Runner up setelah Surabaya. Kali ini, turun dengan pretasi peringkat ketiga setelah Malang.
Karena itu, pimpinan dan anggota Komisi D DPRD Sidoarjo bakal memanggil para pengurus baru KONI Sidoarjo. Apalagi, saat turunnya prestasi ini Ketua KONI Sidoarjo, Imam Mukri Effendi justru hanya berdalih medali yang diraih para atlet merupakan murni hasil pembinaan.
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, M Dhamroni Chudlori mengaku kecewa atas hasil perjuangan dan pertandingan tim para atlet KONI Sidoarjo dalam Porprov Jatim IX Tahun 2025. Bagi politisi senior PKB Sidoarjo ini, tim atlet Kota Delta gagal memenuhi target dalam ajang Porprov ke IX di Malang Raya itu karena sejumlah persoalan internal kepengurusan.
"Para atlet yang diterjunkan dalam Porprov Jatim kemarin sudah gagal total dalam memenuhi target utama. Salah satunya menjaga diri menjadi juara 2 (Runner UP). Tapi sekarang hasilnya turun menjadi juara ketiga," ujar M Dhamroni Chudlori di sela acara Forum Konsultasi Publik RPJMD di Bappeda Pemkab Sidoarjo, Sabtu (05/07/2025).
Dhamroni yang merupakan politisi PKB asal Dapil III Kecamatan Wonoayu, Tulangan, Krembung dan Kecamatan Prambon ini menilai kegagalan para atlet KONI Sidoarjo ini, salah satunya didiga disebabkan konflik internal kepengurusan KONI Kabupaten Sidoarjo. Dampaknya, sesi persiapan ribuan atlet yang diberangkatkan mengikuti pertandingan di setiap Cabang Olahraga (Cabor) terganggu karena persoalan internal yang belum selesai itu.
"Kami mengira persoalan pretasi menurun ini karena pengurus KONI Sidoarjo sendiri. Karena di dalamnya ada konflik internal itu. Karena itu, wajar kalau KONI Sidoarjo gagal meraih target prestasi yang sudah ditetapkan. Rencananya, besok pulang dari Porprov Jatim IX bakal kami panggil untuk evaluasi semua di dewan," tegas Dhamroni.
Diketahui hingga penutupan Porprov Jatim IX Sabtu (05/07/2025) malam, pretasi para atlet Sidoarjo menempati posisi ketiga. Total medali yang diraih yakni 87 emas, 87 perak dan 116 perunggu. Perolehan medali ini menghasilkan total 636 poin. Padahal, dalam Porprov Jatim kali ini, Koni Sidoarjo sudah mengirimkan sebanyak 1.322 atlet. Mereka bertanding di 67 Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Selama ini, selain jumlah atlet yang diberangkatkan sangat besar, KONI Sidoarjo juga sudah diguyur anggaran yang fantastis. Dana yang digelontorkan mencapai Rp 16,5 miliar untuk Tahun Anggaran 2025 ini," jelasnya.
Bagi Dhamroni dengan dukungan anggaran dan atlet sebesar itu, KONI Sidoarjo seharusnya bisa lebih berprestasi lagi tidak hanya menjadi juara ketiga. Dhamroni berkeyakinan saat ini, KONI Sidoarjo bakal dievaluasi kepengurusannya demi masa depan para atlet Sidoarjo ke depan.
"Kami (dewan) tidak mau hal-hal seperti ini terjadi lagi. Kasihan para atlet kita yang sudah bersusah payah berjuang, tapi pengurusnya hanya mengurusi kepentingan pribadi atau kelompoknya saja tanpa memindahkan rutinitas latihan para atletnya," ungkap Dhamroni yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo ini.
Sementara secara terpisah Ketua KONI Sidoarjo, Imam Mukri Affendi mengakui kinerjanya tidak mampu memenuhi target awal saat pemberangkatan ribuan atlet KONI Sidoarjo. Imam Mukri yang juga pensiunan Camat Wonoayu ini mengaku ada beberapa Cabor yang pencapaian medalinya tidak sesuai target awal.
"Benar yang disampaikan DPRD itu.
Saya sebagai Ketua Umum KONI, dengan dibantu bidang Binpres, hasil pemetaannya memang ada potensi mempertahankan posisi runner-up (kedua). Tetapi secara faktual, ada beberapa Cabor yang perolehan poin medalinya tidak sesuai target yang diharapkan saat awal pemberangkatan," katanya.
Selain itu, Imam Mukri berdalih adanya peningkatan tajam perolehan medali tuan rumah Kota Malang yang mencapai hingga 185 persen. Menurutnya, hal itu menarik untuk dijadikan bahan kajian evaluasi ke depan.
"Semua tetap patut dibanggakan. Karena prestasi atlet-atlet kita merupakan hasil murni dari pembinaan Pengkab dan Pelatih masing-masing Cabor. Itu yang harus tetap diapresiasi oleh semua pihak lepas dari target yang tidak dipenuhi," pungkasnya. Ary/Waw
Editor : Redaksi