Sidoarjo (republikjatim.com) - Sejumlah perwakilan petani tambak dan nelayan asal Sidoarjo terpaksa mengadu langsung ke Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti saat acara Kadin Sidoarjo di Luminor Hotel di JL Pahlawan Sidoarjo, Rabu (19/03/2025) petang. Para nelayan ini mengadu menyusul masalah para petambak Sidoarjo yang terbesar di delapan wilayah kecamatan di Sidoarjo ini, tidak bisa panen hingga mengalami kerugian besar mulai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Para petani tambak baik di Kecamatan Waru, Sedati, Buduran, Sidoarjo, Candi, Tanggulangin, Porong dan Kecamatan Jabon ini tidak bisa panen dari lahan tambaknya karena banjir selama beberapa bulan terakhir sejak Desember 2024 kemarin. Banjir langganan setiap musim penghujan ini, lantaran adanya pendangkalan sungai dari beberapa sungai yang melintasi delapan wilayah kawasan pertambakan itu.
Rombongan perwakilan petani tambak ini dipimpin, Ahmad Syarif yang juga menjabat sebagai Sekretaris Forum Komunitas Masyarakat Tambak (FKMT) Sidoarjo. Dalam pertemuan itu, para perambah menyampaikan banjir besar menjadi salah satu penyebab kerugian besar petani tambah yang tersebar di delapan wilayah kecamatan di Sidoarjo salama beberapa bulan bahkan beberapa tahun terakhir ini.
"Karena banjir besar selalu datang baik dari hulu (air hujan dari dataran tinggi) maupun dari hilir (air rob dari laut) membuat para nelayan kehilangan hasil budidaya mereka akibat tingginya volume air yang menyebabkan banyak tambak jebol. Selama banjir bekali-kali baik bandeng, udang maupun ikan lain yang ditanam di setiap tambah lepas karena air meluap. Dulu masih bisa diselamatkan dengan diatasi menggunakan waring, kalau sekarang sudah tidak bisa lagi," ujar Ahmad Syarif kepada republikjatim.com, Rabu (19/03/2025) petang.
Syarif mengungkapkan saat ini kondisi tambak berada di bawah air sungai. Hal ini lantaran hampir setiap sungai mengalami pendangkalan. Akibatnya, air tambak lebih tinggi daripada sungai. Nah, ketika terjadi air pasang (naik) dan curah hujan tinggi, justru semua air meluap ke area pertambakan.
"Keluhan utama kami soal pendangkalan sungai dimana-mana dan masalah banjir yang tidak pernah tertangani secara serius itu. Sudah selayaknya dilaksanakan normalisasi semua sungai agar petani tambak tidak terus-terusan merugi," pinta warga Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo ini.
Selama ini, lanjut Syarif pihaknya sudah berulang kali mengadu dan wadul untuk mencari solusi ke DPRD Sidoarjo maupun DPRD Provinsi Jatim. Namun, hasilnya belum mendapatkan tanggapan serius dan konkret dari pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah.
"Karena itu, kami berharap ada tindakan langsung dari DPD RI agar pemerintah pusat turun tangan menangani masalah dan keluhan petani tambak Sidoarjo yang ada di ujung Kecamatan Waru sampai Kecamatan Jabon ini," tegasnya didampingi para petambak dan nelayan lainnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara usai mendengarkan keluhan itu, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti langsung meresponnya. La Nyalla menegaskan kondisi itu harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan pusat. Apalagi, dirinya sudah mendapatkan langsung laporan masalah ini dari para nelayan Sidoarjo.
"Para petani, nelayan dan petambak di Sidoarjo ini tidak bisa berbudidaya ikan lagi karena adanya banjir. Masalah ini tentu harus segera ditangani agar mereka bisa kembali bekerja dan tidak terus-menerus merugi. Apalagi sampai tambaknya mangkrak tidak dikelola dan dimanfaatkan," ungkap anggota MPR RI ini.
Selain itu, La Nyalla menguraikan permasalahan ini akan segera disampaikan ke Gubernur Jawa Timur.
"Saya akan lngsung sampaikan masalah ini kepada Ibu Gubernur Jatim. Nanti kita lihat seperti apa langkah yang bisa diambil untuk menekan dampak banjir ini. Karena keberadaan para nelayan dan petani tambak ini sangat penting dalam ekonomi nasional. Terutama, di sektor UMKM dan ketahanan pangan," urainya.
Karena itu, warga Surabaya ini juga berjanji akan berembuk dengan Ketua Kadin untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan tahunan itu. Karena pihaknya juga berharap dengan adanya perhatian dari DPD RI permasalahan petani tambak, nelayan dan banjir di Sidoarjo bisa segera terselesaikan.
"Kami juga berharap ada langkah cepat dari pemerintah daerah maupun propinsi dan pusat agar penanganan banjir cepat diselesaikan dan para petambak kembali bisa berusaha dengan mengola tambaknya lagi tanpa dikhawatir kerugian besar setiap musim hujan mendera dan menjadi langganan bagi warga Sidoarjo ini," pungkasnya. Ary/Waw
Editor : Redaksi