Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemkab Sidoarjo kembali mengcover pekerja rentan di Kabupaten Sidoarjo dengan BPJS Ketenagakerjaan. Ada sebanyak 13.395 orang yang diproteksi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan itu.
Setahun ke depan, mereka mendapatkan perlindungan jaminan sosial di dua program. Yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK ) dan Jaminan Kematian (JKM).
Pemkab Sidoarjo melaunching sekaligus mensosialisasikan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Rentan di Kabupaten Sidoarjo. Acara digelar di Hotel Aston Sidoarjo, Selasa (04/02/2025). Beberapa perwakilan petani, nelayan serta guru PAUD dan pekerja rentan lainnya di Sidoarjo dihadirkan dalam kegiatan itu.
Launching dilakukan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sidoarjo bersama anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo, perwakilan Biro Perekonomian Pemprov Jatim dan Pps Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo serta Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemkab Sidoarjo.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sidoarjo, M Ainur Rahman yang hadir mewakili Plt Bupati Sidoarjo, Subandi mengatakan pemenuhan kebutuhan dasar warga negara menjadi salah satu tugas negara. Hal itu, diwujudkan Pemkab Sidoarjo dengan memberikan perlindungan jaminan sosial Ketenagakerjaan kepada pekerja rentan di Sidoarjo.
"Mereka akan mendapatkan proteksi dan manfaat kalau terjadi kecelakaan kerja. Bahkan, pemerintah melalui badan penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan akan memberikan santunan dan bea siswa pendidikan kalau terjadi kematian. Kami (Pemkab Sidoarjo) memberi jaminan seandainya terjadi sesuatu diluar kemampuan kita. Itu tujuannya. Bukan berarti kami mendoakan itu terjadi, tetap doa terbaik bagi semua, semoga kita selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT," ujar M Ainur Rahman.
Lebih jauh, Ainur menjelaskan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada pekerja rentan di Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu program unggulan Kabupaten Sidoarjo. Namun, Universal Coverage Jamsostek (UCJ) di Kabupaten Sidoarjo masih 38 persen. Pemkab Sidoarjo sendiri menargetkan Tahun 2025 ini 65 persen pekerja rentan di Kabupaten Sidoarjo terlindung program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
"Ini bukan tugas yang ringan. Tetapi bagi saya tidak ada sesuatu yang berat kalau kita semua punya komitmen yang sama. Ayo saling bahu membahu dan ayo saling berkolaborasi sehingga niat mulia pemerintah untuk memberi jaminan sosial kepada semua pekerja di Sidoarjo bisa terwujud dengan kekompakan dan kerjasama itu," katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkab Sidoarjo, Ainun Amalia merinci ada sebanyak 8.630 orang petani, 856 orang nelayan serta 2.920 orang guru PAUD dan 989 pekerja rentan lainnya yang tahun ini mendapat perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Mulai bulan Januari sampai Desember 2025 mereka aktif sebagai peserta program JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan.
"Sebelumnya, kepesertaan mereka dicover setiap tiga bulan sekali. Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan itu sendiri murni bersumber dari DBHCHT Tahun Anggaran 2025. Kami bersyukur, Tahun 2025 ini cakupan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada pekerja rentan di Sidoarjo mencapai 13.395 orang," ungkapnya.
Ainun menilai program Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini diprioritaskan kepada pekerja rentan terhadap kemiskinan dan rentan terhadap Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Sidoarjo. Manfaatnya, memberikan kenyamanan dan ketenangan para penerima program dalam melakukan aktivitasnya.
"Karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan program Perlindungan Jaminan Sosial di Sidoarjo ini," ucapnya.
Khusus, kepada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo yang telah memberikan support dan dukungan bagi program perlindungan pekerja rentan ini, lanjut mantan Camat Prambon ini sehingga bisa berjalan dengan baik.
"Termasuk, tim koordinasi DBHCHT Kabupaten Sidoarjo yang bersatu dan bersemangat untuk menggolkan pelaksanaan program Perlindungan Jaminan Sosial di Sidoarjo Tahun Anggaran 2025 ini," pungkasnya. Ary/Waw
Editor : Redaksi