Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemkab Sidoarjo menggiatkan bersih-bersih sungai. Seluruh pihak dilibatkan. Tidak hanya Aparatur Sipil Negeri (ASN) Pemkab Sidoarjo saja, akan tetapi juga anggota Kodim 0816 Sidoarjo dan Polresta Sidoarjo.
Hampir setiap Jumat pagi aksi bersih-bersih sungai itu dilaksanakan. Jika biasanya Jumat pagi diisi kegiatan senam bersama, kali ini ASN Pemkab Sidoarjo diajak bersih-bersih sungai dengan sistem berpencar.
Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sidoarjo menangani satu sungai. Mereka dibantu anggota Koramil dan anggota Polsek setempat. Seperti yang dilakukan ASN Bappeda bersama Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo dan Kantor Kecamatan Prambon membersihkan Avoer di Desa Kajartengguli, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, Jumat (10/01/2025).
Tumbuhan enceng gondok yang memenuhi Avoer Kajartengguli di Desa Jati Alun-Alun itu dibersihkan bersama. Satu alat berat excavator serta dua unit truk pengangkut sampah didatangkan.
Sekda Kabupaten Sidoarjo, Dr Fenny Apridawati bersama Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Sidoarjo Ainur Rahman ikut hadir dalam aksi bersih-bersih sungai itu. Sebelumnya, senam pagi bersama dilakukan Balai Desa Jati Alun-alun. Setelah itu dilanjutkan apel bersama yang dipimpin Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati. Kemudian, dilakukan pembagian tugas sebelum aksi bersama membersihkan Avoer Kajartengguli.
Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati mengatakan menjaga dan merawat sungai menjadi tugas bersama. Menurutnya, sungai di Kabupaten Sidoarjo wajib bersih dari segala sampah. Tidak hanya sampah rumah tangga, tetapi juga tumbuhan liar seperti enceng gondok.
"Sungai atau kali wajib bersih dari sampah atau enceng gondok. Tolong kerja baktinya difokuskan ke arah sana dulu," kata Fenny di lokasi pembersihan sungai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Fenny meminta jajaran Forkopimka Prambon berkomitmen untuk menjaga dan merawat sungai. Ia berharap tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan. Apalagi, membuang sampah di sungai. Karena sampah di sungai penyebab banjir.
"Sampah yang dibuang di sungai membuat aliran sungai yang tersumbat sampah menjadi penyebabnya. Bahkan, banyak kasus penyakit terjadi karena tercemarnya air sungai. Ini kenapa stunting dan penyakit-penyakit lainnya yang ditularkan melalui sanitasi terjadi. Padahal, penurunan stunting sangat kita harapkan," pintanya.
Sementara Fenny juga meminta mengaktifkan kembali polisi sampah. Alasannya, Fenny masih melihat ada warga yang membuang sampah sembarangan. Tidak hanya membuang sampah di jalanan. Akan tetapi juga membuangnya di sungai. Aktivitas tidak terpuji itu dilakukan sewaktu mereka berangkat kerja.
"Informasi yang kita dapat dan kami cek ke lapangan langsung. Ada warga kalau pagi mau berangkat kerja membawa bungkusan plastik berisi sampah dari rumah. Kalau tidak dibuang di jalan atau dibuang di sungai, jujur saya sedih sekali prilaku seperti ini," pungkasnya. Ary/Waw
Editor : Redaksi