Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemkab Sidoarjo terus berupaya mengatasi banjir di Kecamatan Porong, Candi dan Kecamatan Tanggulangin serta banjir di JL Raya Porong Lama. Apalagi banjir di sekitar 21 desa itu sudah merendam pemukimanan warga serta jalan kantor desa.
Hal ini mendorong Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Sidoarjo, Sigit Setyawan beserta rombongan menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi banjir. Dalam kunjungannya, Wabup dan rombongan tidak hanya melihat boster pompa air yang berada di Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin. Akan tetapi juga melihat kondisi mesin pompa air di Sungai Porong yang ada di Lingkungan Gempolsampurno, Kelurahan/Kecamata Porong.
"Penanganan banjir yang menggenangi Kecamatan Porong,dan Kecamatan Tanggulangin harus ada usaha nyata, yakni dengan memindahkan genangan air ke dalam kolam atau pon Tanggul lumpur. Jika dibuang ke kolam pon, tidak bertumpuh ke Sungai Ketapang pembungan air banjirnya," terang Nur Ahmad Syaifuddin kepada republikjatim.com, Selasa (29/11/2017) malam.
Menurut pria yang akrab dipanggil Cak Nur ini penempatan mesin pompa di Sungai Porong untuk memindahkan air yang berada di Sungai Ketapang. Jika demikian, kata Cak Nur lamban laun Sungai Ketapang akan surut dan banjir juga bakal surut. Selain itu, pompa air juga diletakkan di sejumlah titik banjir lainnya. Diantaranya 1 unit mesin pompa di Ketapang, 2 unit mesin pompa dari PUPR dan 5 unit mesin pompa dari PPLS diletakkan di sejumlah lokasi lainnya.
"Pemkab Sidoarjo bersama dinas terkait UPT, BPBD Propinsi, Dinas PU Propinsi sudah berkoordinasi. Nantinya menetapkan status tanggap darurat. Tinggal ditandatangani Bupati Sidoarjo. Tujuannya agar pertolongan untuk mengatasi masalah banjir ini dapat ditangani denga baik dan leluasa," tegasnya.
Kepala Dinas PUPR Pemkab Sidoarjo, Sigit Setyawan menjelaskan mesin pompa di Sungai Porong sebagai upaya untuk mengurangi beban air di Sungai Ketapang. Selain itu, sekaligus memberikan kesempatan maksimal pemompaan di sungai dalam mengurangi air banjir.
"Mesin pompa harus berjalan terus agar pengurangi air banjir bisa berjalan maksimal," ucapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Sigit kapasitas mesin pompa berada di Sungai Porong mencapai 300 liter per detik. Sedangkan teknis proses penyedotan, aliran air dari Sungai Balongtambak ditutup. Setelah itu, selang (pipa) dimasukkan ke aliran sebelah utara kemudian di buang ke Sungai Porong.
"Sesuai rencana mesin pompa akan ditambah 1 unit lagi," katanya.
Sementara itu di Desa Candipari, Kecamatan Porong Pemerintah Desa diprakarsai Kepala Desa, M Ghozali beserta ibu-ibu PPK dibantu Tagana mendirikan posko bencana. Saat ini posko sudah mendistribusikan nasi bungkus ke warga terdampak banjir.
"Sedangkan di lokasi, warga mulai mengeluhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal, dan flue. Tetali saat ini posko kesehatan serta pengadaan air bersih belum ada," pungkasnya. Waw
Editor : Redaksi