Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebanyak 80 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 200 orang warga Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, yang nenjadi korban banjir masih bertahan di rumahnya masing-masing, Rabu (29/11/2017). Mereka tidak mau dievakuasi dan diungsikan ke posko banjir.
Karena banjir sudah berlangsung sekitar 4 hari terakhir, kini warga mulai terserang penyakit gatal-gatal. Korban banjir ini, selain membutuhkan obat-obatan, sepatu bot, dan air bersih juga membutuhkan bantuan sembako. Hal ini disebabkan para korban banjir tidak dapat lagi memasak di dapur yang terendam banjir.
Kepala Desa (Kades) Ketapang, Kurniawan mengatakan sejak empat hari terakhir banjir merendam rumah warga. Menurutnya, sampai saat ini warga meminta bantuan bahan makanan pokok, obat-obatan, air bersih dan sepatu bot.
"Sampai saat ini warga tidak mau dievakuasi dan memilih tetap tinggal di rumahnya masing-masing. Mereka khawatir barang-barang berharga miliknya dijarah orang tak bertanggub jawab. Makanya kini mulai terserang penyakit gatal-gatal," terangnya kepada republikjatim.com, Rabu (29/11/2017).
Selain itu, lanjut Kurniawan Kantor Balai Desa masih terendam banjir setinggi 90 sentimeter. Namun pelayanan sama sekali tidak terganggu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Karena kami siap melayani dimana saja. Jika warga menelepon meminta pelayanan surat menyurat, saya akan mendatangi ke rumah warga. Kami berharap Pemkab Sidoarjo segera merealisasikan bantuan pada warga secepatnya," imbuhnya.
Salah seorang warga, Imam mengaku rumahnya terendam banjir sejak 4 hari lalu. Saat ini pria 43 tahun ini mengaku mulai terserang penyakit gatal-gatal.
"Kaki gatal-gatal sekarang. Banyak yang terserang gatal-gatal. Kami juga membutuhkan bantuan makanan atau sembako, obat-obatan, air bersih serta sepatu bot untuk melindungi kaki-kaki kami dari genangan air," pungkasnya. Waw
Editor : Redaksi