Sidoarjo (republikjatim.com) - Satgas Pangan Kabupaten Sidoarjo bakal menindak tegas oknum yang melakukan penimbunan beras dan sembako. Satgas juga mengingatkan agar tidak ada yang melakukan penimbunan beras maupun kebutuhan bahan pokok (sembako). Selain itu, penyaluran kebutuhan bahan pokok yang tidak sesuai peraturan juga akan ditindak tegas.
Peringatan itu disampaikan Kapolrestabes Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing usai melakukan sidak harga beras di Pasar Larangan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jum’at, (08/03/2024) bersama Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Ketua DPRD Usman dan Dandim 0816 Letkol Inf Guntung Dwi Prasetyo serta Kepala Kantor Bulog Cabang Surabaya Utara, Sugeng Hardono.
"Kami turun ke lapangan bersama Forkopimda, bersama Pak Bupati, Pak Dandim, Ketua DPRD dan instansi terkait lainnya. Kami mengecek ketersediaan bahan pokok. Termasuk mengecek pendistribusian. Jadi kami bersama Kodim 0816 Sidoarjo melaksanakan pengawasan pendistribusian bahan pokok ke masyarakat. Satgas pangan Sidoarjo juga terus melakukan beberapa upaya penyelidikan dan penindakan di lapangan kalau ada oknum masyarakat yang melakukan penimbunan bahan pokok. Termasuk penyaluran yang tidak sesuai peraturan yang berlaku akan ditindak," ujar Kombes Pol Christian Tobing kepada republikjatim.com, Jumat (08/03/2024).
Perwira menengah melati tiga itu menghimbau masyarakat agar tidak mencari kesempatan dalam situasi saat ini (ditengah kenaikan harga beras). Pihaknya memastikan akan menindak tegas pelaku penimbunan beras dan sembako.
"Kami memastikan sejauh ini pendistribusian beras dan sembako berjalan lancar dan tidak ditemukan pelanggaran," imbuhnya.
Bagi Christian, Satgas pangan Sidoarjo terus melakukan monitoring dan komunikasi dengan bulog dan para penyedia kebutuhan bahan pokok. Bahkan terus melakukan pengecekan gudang-gudang yang ada di wilayah Sidoarjo.
"Sampai dengan saat ini berdasarkan informasi, maupun data dari intelijen kami (Polres) maupun dan Kodim masih belum ada temuan indikasi ke arah sana (penimbunan dan penyelewengan). Tapi, kita tetap melakukan upaya-upaya pengawasan di lapangan. Pengecekan lapangan kita pastikan terus dilakukan sampai harga stabil dan ketersediaan bahan pokok stabil di masyarakat," tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali memastikan pemerintah akan terus mengintervensi peredaran beras dan sembako di pasar sampai harga beras stabil di masyarakat.
"Intervensi menjaga stabilitas harga beras akan terus dilakukan. Operasi pasar beras SPHP terus digencarkan. Distribusi beras medium Bulog seharga Rp 10.900 per kilogram terus digelontorkan untuk menekan harga beras saat ini. Terkait operasi pasar beras SPHP harus kita gencarkan di Sidoarjo," urai Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini.
Sedangkan kebutuhan pokok lain, selain beras yang diintervensi diantaranya harga telur dan sawit. Komoditas pangan itu masuk prioritas untuk dapat distabilkan harganya.
"Telur kita bekerjasama dengan Kabupaten Blitar. Kalau harganya tidak bisa ditekan kami akan memberikan subsidi angkutan dan yang lainnya. Untuk cabe rawit kebanyakan dari Banyuwangi itu juga sama treatmennya. Kalau tidak terkendali terlalu banyak maka kita berikan intervensi berupa subsidi angkutan dan sebagainya," pungkas Gus Muhdlor. Hel/Waw
Editor : Redaksi