Pastikan Stok Aman, Pj Gubernur Jatim Tinjau Gudang Bulog Sidoarjo dan Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Larangan

author republikjatim.com

republikjatim.com

Sabtu, 17 Feb 2024 15:47 WIB

Pastikan Stok Aman, Pj Gubernur Jatim Tinjau Gudang Bulog Sidoarjo dan Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Larangan

i

SIDAK - Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono turun langsung meninjau stok bahan pangan atau bahan pokok di Pasar Larangan Sidoarjo dan Gudang Bulog di kawasan Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Sabtu (17/02/2024) pagi.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono turun langsung meninjau stok bahan pangan atau bahan pokok di Pasar Larangan Sidoarjo dan Gudang Bulog di kawasan Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Sabtu (17/02/2024) pagi.

Saat peninjauan langsung itu Adhy Karyono didampingi Pj Sekda Sidoarjo Andjar Surjadianto, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI Fanshurullah Asa, Ketua BPKN RI Muhammad Mufti Mubarok, Kepala Kanwil IV KPPU Dendy R Sutrisno dan Pimpinan Bulog Kanwil Jatim Ermin Tora.

Saat meninjau Pasar Larangan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono langsung berdialog dengan satu persatu pedagang dan menanyakan update stok harga pangan yang dijual di pasar tradisional itu. Sejumlah bahan pangan yang ditinjau diantaranya beras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, cabai rawit, daging sapi, daging ayam serta beberapa bahan pokok lainnya.

Usai meninjau Pasar Larangan, Adhy Karyono menyampaikan rerata kenaikan harga bahan pokok di pasar tradisional ini berada di kisaran Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kilogram. Harga bawang putih misalnya mengalami kenaikan dari Rp 36.000 per kilogram naik menjadi Rp 40.000 per kilogram. Berikutnya, untuk cabe rawit mengalami kenaikan dari Rp 75.000 per kilogram naik menjadi Rp 85.000 per kilogram. Sementara untuk harga bawang merah tidak mengalami kenaikan yakni dijual dengan harga Rp 33.000 per kilogram.

"Hari ini saya melihat semua leading sektor melakukan operasi pasar terpadu bersama-sama. Setelah sidak, semua stok bahan pokok tersedia dan beberapa harga kami lihat masih normal. Khusus cabe rawit dan bawang putih di musim hujan ini ada persoalan mengolah stok agar bisa digunakan dan tahan lama. Ini yang sedang diupayakan untuk mengatur semua," ujar Adhy Karyono kepada republikjatim.com, Sabtu (17/02/2024).

Untuk memastikan stok beras di Jawa Timur, Adhy Karyono juga meninjau langsung di Gudang Bulog Buduran, Sidoarjo. Terdapat 35.000 ton stok beras di Sidoarjo dan 135.000 ton stok beras di Jawa Timur yang berada di 40 gudang di Jawa Timur dan 13 Cabang. Dengan ketersediaan beras ini akan mencukupi untuk 6 bulan ke depan. Selain itu, beras komersial Bulog jenis tertentu juga sudah didistribusikan di pasar modern.

"Sebanyak 35.000 ton stok beras yang ada di Sidoarjo akan mencukupi persediaan hingga 6 bulan ke depan. Beras komersial produk dari Bulog juga sudah masuk di pasar retail modern seperti Superindo, Indrogrosir, Lotte dan pasar modern retail lainnya," katanya.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Jawa Timur sendiri memiliki stok cadangan beras hingga 3,2 juta ton beras hingga mengalami surplus. Meski Jatim memiliki stok yang berlimpah, untuk memberikan dukungan dan kontribusi di Nasional, Provinsi Jatim juga membantu kebutuhan beras provinsi lain yang membutuhkan. Pada bulan Maret dan April, puncak musim panen yang berdampak pada bertambahnya stok beras sehingga bisa menekan kenaikan harga beras di bulan puasa (Ramadhan).

"Jatim sendiri kita memiliki total 3,2 juta cadangan stok beras yang dikatakan surplus. Akan tetapi, kita akan membantu provinsi lainnya yang membutuhkan untuk mendukung dan berkontribusi di nasional. Pada bulan Maret dan puncaknya di bulan April masa puncak panen raya. Sehingga dapat menambah stok beras dan menekan kenaikan harga beras di bulan Ramadhan," tegas Adhy.

Selain itu, Adhy menyampaikan harga Gabah Kering Giling (GKG) di Jatim menyentuh Rp 7.000 per kilogram. Harga ini masuk dalam kategori tinggi. Akan tetapi dibandingkan dengan provinsi lain, harga GKG Jatim jauh lebih rendah. Tidak lepas dari peran pemerintah yang bersinergi baik dengan tingkatan stakeholder yang baik.

"Walaupun harga GKG di Jatim itu tinggi di Pulau Jawa dengan harga Rp.7.000 per kilogram, tetapi di semua Provinsi di Indonesia, harga GKG premium dan mediumnya di Jatim lebih murah dibandingkan di provinsi lainnya. Ini menunjukan pengendalian kerja pemerintah yang baik di tim TPID Provinsi dan kabupaten/kota maupun satgas pangan di Jatim berjalan," ucapnya.

Sementara Pj Sekda Sidoarjo, Andjar Surjadianto mengapresiasi terhadap pengendalian kerja pemerintah untuk menangani kenaikan harga bahan pokok itu. Pihaknya berharap dengan Operasi Pasar (OP) akan dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional.

"Pengendalian kerja pemerintah yang baik tidak lepas dari peran kordinasi pemerintah pusat, Bulog, Kementrian, dan tim KPPU. Di sidoarjo gejolak harga tidak terlalu tinggi dikarenakan sesuai dengan prosedur dan program-program penangan inflasi seperti operasi pasar dapat berjalan maksimal. Ketika ada kenaikan harga di pasar, segera menggelar operasi pasar untuk menekan angka kenaikan harga itu," pungkasnya. Hel/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal