Sidoarjo (republikjatim.com) - Sejumlah aktivis lingkungan Green Icon Indonesia (GII) mengecam aksi demo petugas kebersihan di Sidoarjo yang membuang dua ton sampah di depan Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo pada Rabu (20/12/2023) kemarin.
Para pendemo ini menuntut pemerintah membebaskan biaya atas pemungutan sampah yang dikelolah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Sidoarjo. Para pendemo menganggap tarif itu memberatkan warga.
Ketua Green Icon Indonesia (GII), Ahmad Masad mengatakan aksi mereka menunjukkan ketidakprofesionalan petugas kebersihan. Menurutnya, harusnya para pendemo menjunjung etika. Apalagi, dalam menyampaikan aspirasi di muka umum.
"Tidak etis (membuang sampah di depan pendopo yang merupakan jalan umum) itu. Perbuatan itu bukan dari sifat petugas kebersihan. Siapa mereka ini, apa benar-benar petugas kebersihan atau bukan?," ujar Ahmad Masad kepada republikjatim.com, Kamis (21/12/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Masad menyebut aksi dari kelompok petugas kebersihan yang mengatasnamakan Gabungan Pekerja Kebersihan Seluruh Indonesia (Gapeksi) itu tidak etis. Dia juga meminta para pendemo untuk segara minta maaf di depan publik.
"Kami mewakili masyarakat Sidoarjo meminta masa aksi yang merasa membuang sampah di sekitar Alun - Alun Sidoarjo untuk minta maaf secara terbuka," paparnya.
Sementara sejumlah elemen masyarakat dan emak-emak di sekitar lokasi juga menyayangkan tumpukan sampah yang tercecer di sepanjang jalan di depan Pendopo Delta Wibawa dan Rumah Dinas Bupati Sidoarjo itu. Bahkan, mereka rela bahu - membahu membersihkan sampah yang dibuang pendemo dari Gapeksi itu. Beberapa diantara mereka menilai aksi demo yang dianggap anarkis dan menggangu ketertiban umum. Hel/Waw
Editor : Redaksi