Sidoarjo (republikjatim.com) - Sedikitnya, dua kecamatan di wilayah Kabupaten Sidoarjo siap mencanangkan sebagai Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Kedua kecamatan itu yakni Kecamatan Sedati dan Kecamatan Waru.
Pencanangan itu ditandai deklarasi bersama serta penandatanganan perjanjian kinerja oleh masing-masing Camat. Deklarasi Zona Integritas menuju WBK/WBBM diucapkan Camat Sedati, Abu Dardak disaksikan langsung Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Andjar Surjadianto.
Sedangkan deklarasi yang dilakukan Camat Waru, Nawari disaksikan Asisten Administrasi Umum Setda Sidoarjo, Achmad Zaini serta Kepala Bagian Organisasi, Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Inspektorat Pemkab Sidoarjo.
Pencanangan dilakukan di halaman kantor kecamatan masing-masing, Rabu (17/05/2023). Penandatanganan komitmen bersama ZI menuju WBK/WBBM juga diikuti seluruh pegawai di lingkungan Kecamatan Waru dan Kecamatan Sedati hingga seluruh Kepala Desa (Kades) di masing-masing kecamatan.
Pj Sekda Sidoarjo, Andjar Surjadianto mengatakan wilayah bebas dari korupsi adalah area birokrasi yang harus diciptakan di era sekarang. Tujuannya, tidak lain memberi layanan kepada masyarakat yang lebih baik.
"Ada dua goal kalau layanan kepada masyarakat itu dianggap bagus. Pertama layanan yang diberikan kepada masyarakat harus memuaskan dan kedua dalam memberikan layanan tidak terjadi lagi perilaku koruptif. Jadi komitmen ini bukan hanya sekedar seremonial saja. Tetapi harus diingat substansi dari deklarasi yang diucapkan. Kita harus mengingat agar menjadi pedoman dalam rangka memberi layanan ke masyarakat yang lebih baik," ujar Andjar Surjadianto kepada republikjatim.com, Rabu (17/05/2023).
Andjar berharap setelah pencanangan ini ada komitmen bersama untuk menjaganya. Yakni konsisten dengan apa yang telah dilakukan harus benar-benar dijaga. Karena itu, sekali lagi pihaknya meminta pencanangan ini tidak dijadikan sebagai acara seremonial belaka. Namun, substansinya yang juga harus diingat.
"Harus kita ingat bareng-bareng langkah ini sebagai pedoman perilaku kita dalam rangka memberikan layanan kepada masyarakat yang lebih baik lagi," imbuhnya.
Di tempat terpisah, Asisten Administrasi Umum Setda Sidoarjo Achmad Zaini menilai pencanangan zona integritas menuju WBK/WBBM menjadi komitmen Pemkab Sidoarjo dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Menurutnya pencanangan ini sudah dilakukan sejak Tahun 2019. Sejak itulah ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Sidoarjo yang menjadi role model membangun ZI menuju WBK/WBBM.
"Sejalan dengan keinginan besar dari Bupati, predikat WBK/WBBM harus lebih banyak disandang OPD. Maka Tahun 2023 secara masif, tim penilai internal yakni Inspektorat melakukan upaya campaign yang luar biasa. Salah satunya ke Kecamatan Waru dan Kecamatan Sedati ini," tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mantan Sekda Sidoarjo ini menguraikan selaku aparatur negara sudah sewajarnya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Karena aparatur negara menjadi pelayan masyarakat. Namun, tidak bisa dipungkiri dalam memberi layanan terbaik banyak godaannya. Sehingga dibutuhkan integritas masing-masing pribadi maupun organisasi untuk tidak terlena dengan permainan yang kotor.
"Nah untuk membentengi itu, sudah disusun SOP - SOP pelayanan. Standar Operasional Prosedur (SOP) dari semua yang diberikan harus dijalankan," jelasnya.
Sementara Camat Sedati, Abu Dardak mengakui pencanangan dan deklarasi ZI sangat penting. Hal itu sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Seluruh ASN kecamatan yang ada diminta mengedepankan pelayanan.
"Jangan sampai ada masyarakat yang mengeluh terhadap pelayanan yang diberikan. Dengan pencanangan ZI ini harus berani mengatakan tidak untuk menerima sesuatu. Baik itu berupa barang maupun uang. Semua harus berani mengatakan tidak karena ini komitmen kita bersama," pintahnya.
Bagi Dardak, zona integritas tidak akan terwujud tanpa komitmen pimpinan dan seluruh perangkatnya. Mulai dari Camat sampai Kasi, staf serta Kepala Desa (Kades) dan perangkatnya. Begitu juga kepala UPT atau UPTD beserta stafnya harus menjalin dan membangun komitmen bersama untuk mengatakan tidak.
"Termasuk berani menolak segala pemberian dalam memberikan pelayanan. Itu yang terpenting. Ini harus kita bangun bersama dan diberikan layanan-layanan yang terbaik bagi masyarakat," katanya.
Camat Waru, Nawari menyampaikan pelayanan yang ada di Kecamatan Waru maupun di tingkat desa semua menitikberatkan pada pelayanan publik yang baik. Menurutnya, pelayanan pemerintah saat ini sedang menuju ZI. Komitmen bersama mewujudkan ZI menuju WBK/WBBM terus dikumandangkan pemerintahan diera sekarang.
"Mari menciptakan pelayanan publik yang prima menjadi tujuannya. Mari kita bersama-sama mensukseskan zona integritas, bukan hanya dilakukan pimpinan saja. Tetapi juga harus sampai ke bawah. Saya berharap staf baik di tingkat Kecamatan Waru hingga tingkat desa, mari bersama-sama memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat," pungkasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi