Hendak Tawuran Bawa Parang, Pedagang dan Clurit, Anggota Gangster di Candi Diringkus Polisi Tertunduk Lesu


Hendak Tawuran Bawa Parang, Pedagang dan Clurit, Anggota Gangster di Candi Diringkus Polisi Tertunduk Lesu GANGSTER - Para pemuda anggota gangster yang diamankan petugas Polresta Sidoarjo membawa berbagai sajam mulai clurit besar hingga berbagai pedang dengan bermacam-macam ukuran, Senin (08/07/2024) dini hari.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sekitar enam anggota gangster diringkus petugas gabungan Polsek Candi dan Polresta Sidoarjo, Senin (07/08/2024) dini hari. Para anggota gangster yang masih berusia remaja ini diamankan petugas gabungan lantaran diduga hendak tawuran.

Selain itu, mereka juga membawa sejumlah senjata tajam berukuran besar. Diantaranya clurit, pedagang dan karang serta sejumlah pisau. Para pemuda ingusan ini diamankan tim gabungan Satuan Reskrim dan Satuan Samapta Polresta Sidoarjo dalam kegiatan patroli di wilayah Desa Kedungkendo, Kecamatan Candi, Sidoarjo.

Tidak hanya itu, saat ini juga viral video pengangkatan para anggota gangster itu. Di dalam video yang viral di media sosial (Medsos) itu, mereka ditangkap para anggota polisi berpakaian preman. Saat ditangkap para anggota gangster itu, terlihat tiarap di tanah dan aspal. Ketika itu, petugas kepolisian lainnya mengecek dan memeriksa di lokasi penangkapan.

"Memang benar, mereka ditangkap dan seluruh anggota gangster langsung dibawa ke Polresta Sidoarjo untuk penyidikan lebih lanjut," ujar Kapolsek Candi Kompol Eka Andriana, Senin (8/07/2024).

Sementara Sekretaris Desa (Sekdes) Kedungkendo, Eko membenarkan penangkapan anggota gangster merupakan warganya. Namun pihak desa juga mendukung upaya pengamanan yang dilaksanakan petugas kepolisian.

"Kami (pihak desa) mendukung petugas kepolisian untuk memberantas kelompok gangster yang meresahkan warga. Karena ulah mereka juga sangat meresahkan warga lainnya," ungkapnya.

Eko menceritakan berdasarkan keterangan warga, kejadian bermula saat para remaja itu berkumpul di lokasi penangkapan sekitar pukul 00.00 WIB. Saat itu, mereka mengaku mendapatkan pesan dari salah satu akun Media Sosial (Medsos) berupa tantangan untuk tawuran.

"Saat itu, mereka berdalih mempersiapkan diri. Kami menduga tantangan itu jebakan pemuda lainnya," katanya.

Selain itu, Eko menduga para remaja itu telah mempersiapkan sajam yang digunakan untuk tawuran sesuai tantangan di salah satu Medsos itu. Kemudian, mereka berkumpul terlebih dahulu sebelum berangkat memenuhi tantangan tawuran itu.

"Saat hendak berangkat mereka ditangkap polisi. Kami sangat menyesalkan anak-anak muda ini lepas atau diluar pantauan orang tua masing-masing. Padahal, dua pemuda yang ditangkap itu juga sangat aktif dalam lingkungan sosial. Mereka berprestasi di bidang olahraga. Saya tidak menyangka berbuat nekad itu," pungkasnya. Hel/Waw