Pengaruh Proyek Frontage Road Sebagai Solusi Kemacetan di Sidoarjo, Surabaya dan Gresik

author republikjatim.com

republikjatim.com

Kamis, 30 Des 2021 17:34 WIB

Pengaruh Proyek Frontage Road Sebagai Solusi Kemacetan di Sidoarjo, Surabaya dan Gresik

i

SEMRAWUT - Kondisi Perempuan Gedangan yang semerawut dapat memicu kemacetan dari arah Sidoarjo menuju Surabaya dan sebaliknya, Kamis (30/12/2021).

DINI ANANDA N A

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Prodi Adminitrasi Publik)

 

Sidoarjo (republikjatim.com) - Mobilitas warga di Sidoarjo, Gresik dan Surabaya sangat tinggi. Tidak jarang, warga Sidoarjo banyak berangkat kerja ke Surabaya maupun Gresik. Karena itu, butuh penataan jalan dan perluasan jalan atau menyiapkan flyover dan frontage road. Khususnya, di wilayah Sidoarjo.

Salah satunya di Perempatan Gedangan, Waru hingga Surabaya. Begitu juga dengan mereka yang melewati tol. Hampir setiap pagi dan sore hari, banyak yang menuju ke Sidoarjo. Tingginya mobilitas pekerja itu menyebabkan kemacetan di sejumlah titik.

Salah satu solusinya, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik harus terhubung (connect). Apalagi, ada warga Surabaya yang bekerja di Sidoarjo maupun di Gersik. Begitu pun sebaliknya, banyak warga Sidoarjo yang bekerja di Surabaya maupun Gresik.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Para pimpinan daerah masing-masing, harus sepakat mencari solusi intermoda yang saling terkoneksi itu agar antar daerah itu tidak adalagi kecamatan. Bupati Sidoarjo sendiri, sudah menyetujui program itu. Harapannya, pembangunan moda transportasi terkoneksi ini turut memberikan impact kepada masyarakat ketiga daerah itu. Selain itu, dapat memberikan efek lain untuk membangkitkan ekonomi. Bahkan fungsi utamanya mengurangi kemacetan.

Bupati Sidoarjo sendiri menilai manajemen transportasi antar daerah sangat dibutuhkan untuk mengurangi kemacetan itu sendiri. Termasuk memiliki tujuan membuat perekonomian berjalan lebih baik lagi. Khususnya dalam memadukan moda transportasi itu diantaranya bisa menyiapkan MRT, LRT dan angkutan umum lain yang sepakati bersama ketiga kepala daerah. Kemudian skema pembiayaan, di dalam konteks infrastruktur penunjang yang membuat warga masyarakat menjadi nyaman menggunakan transportasi massal.

Peningkatan insfrastruktur yang menghubungkan ketiga daerah, Surabaya-Gresik-Sidoarjo harus bisa terkoneksi tidak hanya jalur distribusi untuk barang. Tetapi, mobilitas warganya juga harus terkoneksi dan terakomodasi. Di awal tahun ini, proyek Frontage Road (FR) Waru sampai Buduran dituntaskan terlebih dahulu.

Jalur penunjang perbatasan Sidoarjo - Surabaya ini diyakini cukup efektif untuk memecah kemacetan. Jika jalur FR ini selesai, maka akan sangat menunjang moda transportasi massal antar daerah. Frontage Road sepanjang 1.600 meter bakal rampung dengan lokasi mulai Bundaran Aloha sampai Perempatan Gedangan.

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal