Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pemkab Sidoarjo menggelar lomba Desain Motif Batik bertema Pesona Batik Sidoarjo. Lomba desain batik ini merupakan salah satu upaya Pemkab Sidoarjo dalam mempromosikan batik tulis yang selama ini menjadi ciri khas Kota Delta. Terutama motif Udang dan Bandeng serta motif Beras Utah, Tebu dan Padi.
Lomba ini diikuti 179 peserta yang berasal dari sejumlah luar daerah. Diantaranya dari Jogjakarta, Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah) dan Bandung (Jawa Barat). Dari ratusan peserta yang ikut lomba akhirnya terpilih sebanyak 10 finalis.
Mereka selanjutnya mempresentasikan karyanya dihadapan tiga Dewan Juri. Pertama Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor (Ning Sasha), kemudian Dr Ir Lintu Tulistyanto, M Ds (Dosen Seni Desain Universitas Kristen Petra Surabaya) dan Rinaldi Kurnia (Owner Batik Tulis Namiroh).
Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor (Ning Sasha) menyambut baik kegiatan lomba desain batik ini. Apalagi, batik-batik karya finalis ini lebih kekinian. Harapannya, untuk lebih mengglobalkan lagi batik agar bisa diterima semua kalangan.
"Karya-karya desain batik yang ditampilkan cukup bagus, cocok dan lebih modern. Memang yang mendesain banyak anak muda. Jadi sesuai dengan pasar. Nantinya akan bisa mengangkat penjualan batik Sidoarjo dengan karakter khas Kota Udang. Itu banyak ditunjukkan (divisual) corak batik itu," ujar Ning Sasha kepada republikjatim.com, Senin (27/09/2021) di Hotel Luminor, Sidoarjo.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pemkab Sidoarjo, Joko Supriyadi menegaskan peserta lomba desain motif batik ini ada 179 peserta yang sudah daftar. Peserta yang paling jauh berasal dari Cina. Dari peserta yang daftar itu, yang menyerahkan hasil karyanya sekitar 90 peserta.
"Dari sekian banyak peserta, setelah dilihat secara seksama oleh para juri, akhirnya terpilih the best ten yang akan mempresentasikan hasil karyanya di hadapan dewan juri," tegasnya.
Bagi Joko, Disporapar berharap batik itu akan menjadi pakaian khas Sidoarjo. Sekaligus ciri khas batik Sidoarjo.
"Tapi yang jelas semua adalah bagian dari budaya kita," tandasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi