Sidoarjo (republikjatim.com) - Lomba kebersihan dan penghijauan lingkungan atau Sidoarjo Bersih Hijau (SBH) kembali digelar tahun ini. Dengan sasarannya desa/kelurahan di Sidoarjo, lomba ini untuk mengajak masyarakat Sidoarjo peduli lingkungan. Setiap tahun, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Sidoarjo menyelenggarakan lomba itu.
Tim penilai lomba SBH berkunjung ke RT 02 RW 01 Desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin. Penilaian dilakukan tim DLHK Sidoarjo dan TP-PKK Kabupaten Sidoarjo. Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin dan Kepala DLHK Pemkab Sidoarjo, Sigit Setyawan hadir bersama tim penilai lomba SBH. Mereka disambut meriah mulai musik patrol sampai kader lingkungan dengan yel-yel lingkungan bersih.
Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengaku senang dengan sambutan RT 02. Semangat menjaga lingkungan ditunjukkan kader-kader lingkungan. Wabup menilai kebersihan dan penghijauan lingkungan RT 02 tidak dilakukan saat ada lomba SBH saja. Namun sudah menjadi kesadaran warga sejak dulu dalam menjaga lingkungan.
"Saya lihat potnya tidak baru, ini berarti bukan hal baru. Tapi sudah menjadi kebiasaan dan pola hidup masyarakat disini untuk hidup bersih. Ini luar biasa," terangnya Selasa (26/03/2019).
Lebih jauh, Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur ini menilai menjaga kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama dan bukan hanya dibebankan kepada pemerintah. Masyarakat diharapkan peduli lingkungannya.
"Masalah lingkungan tidak boleh pasrah kepada pemerintah saja. Masalah lingkungan adalah masalah kita semua," pintahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala DLHK Pemkab Sidoarjo, Sigit Setyawan menguraikan lomba SBH sebagai upaya mengajak masyarakat peduli lingkungan. Baginya pemerintah tidak mungkin menangani lingkungan sendiri. Dibutuhkan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan dan penghijauan lingkungan.
"Berapa pun besar anggarannya, pemerintah tidak akan mampu menangani lingkungan. Tempat pengelolaan sampah di Sidoarjo sangat terbatas. Pemilahan sampah diharapkan dilakukan masyarakat agar volume sampah yang dibuang akan berkurang. Kalau tidak dilakukan pemilahan dari awal, tidak dilakukan pengelolaan sampah, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah mungkin sudah tutup," tegasnya.
Sementara Ketua RT 02 RW 01, Desa Kludan, Paino menegaskan kebersihan dan penghijauan lingkungan tidak dilakukan secara instan. Sejak satu tahun ini pihaknya mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan. Ajakan itu tidak henti-hentinya dilakukan melalui kerja bakti, dirinya mengajak warganya mencintai lingkungan.
"Kami bersyukur masyarakat mendukung itu. Dukungan ini menjadi pemicu untuk menjadikan lingkungan bersih dan hijau," tandasnya. Waw
Editor : Redaksi