Sidoarjo (republikjatim.com) - Para pelajar SMK dan SMA Swasta se Kabupaten Sidoarjo menggelar doa bersama dan salat gaib untuk para korban bencana alam. Salah satunya, yang digelar di SMK YPM 8 Sidoarjo. Sebanyak 1.044 siswa siswi dan para dewan guru sekolah ini menggelar doa, istogotsah dan salat gaib bersama di halaman sekolah itu.
"Kegiatan ini serempak digelar di seluruh SMK dan SMA Swasta se Kabupaten Sidoarjo. Bukan hanya di SMK YPM 8 Sidoarjo. Pesertanya mencapai 85.000 pelajar. Kami menggelar di sekolah masing-masing agar tidak mengganggu lalu lintas dan warga umum lainnya," terang Ketua MKKS SMK Swasta Sidoarjo, Kisyanto kepada republikjatim.com, Rabu (02/01/2019) seusia acara doa, istigotsah dan salat gaib bersama di sekolahnya.
Lebih jauh, lanjut pria yang akrab dipanggil Kis ini menguraikan kegiatan serempak ini digelar lantaran menjelang akhir Tahun 2018 kemarin, kondisi bangsa dan negara banyak terjadi musibah dan bencana. Oleh karena itu, kegiatan bersama ini dijadikan momen untuk mengajari anak didik lebih peduli dan tanggap terhadap permasalahan pendidikan karakter. Sekaligus menggugah kecerdasan spiritual dan emosional.
"Apa pun kejadiannya harus dijadikan momen pembelajaran bagi semua. Harapan besarnya bangsa dan tumpah darah Indonesia bisa aman, nyaman dan sejahtera," imbuhnya.
Bahkan lanjut Kisyanto, kegiatan ini juga sekaligus mendoakan para korban bencana yang terkena musibah di negeri ini. Selain itu, memohon keselamatan untuk semua warga negara dan negara tercinta dari bencana, musibah, dan gangguan-gangguan lainnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Sekaligus minta kedamaian dalam menghadapi pileg dan pilpres serempak serta diberi Kemampuan dan kesuksesan melaksanakan UN, USBN, UKK, dan serangkaian aktivitas terkait" tegasnya.
Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Surabaya dan Sidoarjo, Dr Sukaryantho mengaku sangat mengapresiasai ide cemerlang SMK/SMA/PKLK khususnya MKKS SMK swasta selaku penggagas. Baginya kegiatan itu harus diwujudkan dan dilaksanakan sungguh-sungguh dan penuh khidmat agar sesuai dengan niat luhurnya. Baginya kegiatan ini merupakan pendidikan nilai yang luar biasa dalam menanamkan kepedulian terhadap sesama anak bangsa, menanamkan rasa solidaritas dan nasionalisme, serta cinta terhadap tanah air.
"Doa bersama ini menunjukkan rasa ikut berbagi rasa. Meskipun hanya sekedar dengan doa, sikap empati inilah yang memang harus selalu dikembangkan pada anak didik, para guru, orangtua siswa dan masyarakat dalam kontek sekolah sebagai agen pendidikan karakter bangsa," tandasnya. Waw
Editor : Redaksi