Sidoarjo (republikjatim.com) - Sedikitnya 756 atlet pencak silat dari kabupaten/kota di Jawa Timur meramaikan Kejuaraan Propinsi (Kejurprop) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Piala Gubernur II Jawa Timur 2017 di GOR Sidoarjo, Senin (04/12/2017) malam. Mereka berasal dari 37 kabupaten/kota di Jawa Timur ini bakal mrngikuti pertandingan selama 5 hari ke depan.
Ketua IPSI Jatim, Pratomo mengatakan pelaksanaan Kejurprop kali ini pesertanya paling banyak mencapai 756 peserta. Mereka berasal dari 37 kabupaten/kota se Jatim minus Kabupaten Pacitan. Melalui Kejurprop ini diharapkan mencetak atlet pencak silat terbaik di Jawa Timur.
"Karena pesertanya banyak dan pelaksanaannya 6 hari, tinggal kuat-kuatan jurinya saja. Kalau juri lelah dan mengantuk harus diingatkan," terangnya kepada republikjatim.com, Senin (04/12/2017) malam.
Selain itu, lanjut Pratomo untuk kelas remaja juara bakal direkrut ke Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) di Padepokan Penanggungan. Mereka yang lolos bakal difasilitasi sekolah, makan, uang saku dan tempat tidurnya.
"Kami ambil yang terbaik dari yang baik di Jatim. Kalau input bagus proses bagus output pasti bakal bagus. Kami menyediakan pelatih, prasarana bagus berupa padepokan serta sarana tersedia tinggal mendidik calon juara," imbuhnya.
Sedangkan untuk kelas remaja senior atau 17 tahun ke atas bakal dijadikan atlet pelapis dari senior yang ikut Sea Game dan Seleknas di Jakarta saat ini. Selain itu dipersiapkan untuk PON Tahun 2020.
"Pokoknya usia 17 ke atas bakal jadi atlet pelapis yang siap ikut PON maupun Sea Game," tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua IPSI Sidoarjo, M Bahrul Amiq menargetkan Sidoarjo menjadi juara umum Kejurprop Jatim ini. Oleh karena Sidoarjo berupaya maksimal sebelum pelaksanaan.
"Sidoarjo harus dapat prestasi maksimal. Karena akan jadi motivasi baru bagi Sidoarjo. Karena semua kelas diikuti maka targetnya dapat medali sebanyak-banyaknya. Karena tuan rumah spiritnya harus ganda," paparnya.
Sementara Ketua KONI Sidoarjo, M Frangki Effendi menegaskan pertandingan harus digelar sportif. Meski tuan rumah Sidoarjo harus menjadi juara yang sportif dan menjunjung keadilan dalam pertandingan.
"Kalau atlet Sidoarjo kalah harus diberi ekstra pelatihan. Kalau juara umum harus dipupuk untuk dipertahankan," pungkasnya. Waw
Editor : Redaksi