Sidoarjo (republikjatim.com) - Beberapa RT di Desa Panjunan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo tergenang air banjir. Banjir itu, disebabkan luapan Afvour Bulubendo di desa ini tidak mampu menampung genangan air hujan.
Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi sidak langsung ke lokasi. Ia datang bersama Dandim 0816/Sidoarjo, Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo serta Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo Dwi Eko Saptono dan Kepala Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Sidoarjo Mochamad Bachruni Aryawan.
Plt Bupati Sidoarjo, Subandi mengatakan aliran air Afvour Bulubendo di desa ini tersumbat. Akibatnya, air meluber ke jalan dan rumah - rumah warga. Banyak sampah yang tersangkut di jembatan yang rendah. Ia telah memerintahkan normalisasi Afvour Bulubendo. Selain itu, peninggian jembatan juga menjadi rencananya penanganan selanjutnya.
"Nanti akan kita normalisasi sungai ini agar air segera surut. Kita lihat juga ada hambatan pipa PDAM yang terlalu ke bawah dan jembatannya yang rendah. Kita sudah instruksikan kepada PU agar nanti dipasang U-Ditch dengan lebar 7 meter agar tidak mengganggu aliran air," ujar Subandi di lokasi.
Selain itu, Subandi menjelaskan menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu upaya mencegah banjir. Salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi, mengotori sungai dengan sampah. Kesadaran itu menurutnya perlu ditingkatkan.
"Mari bersama-sama menjaga kebersihan untuk mencegah banjir di musim penghujan saat ini. Kita mengharapkan kepada seluruh warga Sidoarjo ikut menjaga kebersihan. Terutama, jangan sampai membuang sampah di sungai," pinta mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati ini.
Salah seorang warga setempat, Ali Kasan mengakui genangan air banjir terjadi mulai kemarin. Hujan deras Minggu sore menggenangi beberapa RT di desanya. Termasuk di wilayah RT nya. Meski tidak masuk rumahnya, air setinggi 30 sentimeter itu menggenangi seluruh pelataran rumahnya.
"Genangan air ini terjadi sore kemarin usai hujan deras. Nah, air semakin tinggi saat hujan deras berhenti sepertinya air berhenti mengalir," katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, upaya mencegah banjir telah dilakukan desanya. Belum lama ini ia bersama warga lainnya kerja bakti membersihkan sungai itu. Namun upaya yang dilakukan bulan Desember kemarin itu saat genangan air terjadi. Kini, hasilnya genangan air berangsur - angsur surut.
"Saat kerja bakti di sungai Afvour Bulubendo kemarin warga menemukan kasur yang menyumbat jembatan. Nah, setelah kasur itu diangkat, genangan air di desa kami langsung surut," ungkapnya.
Ali menilai jika tempatnya ini menjadi wilayah langganan banjir. Hampir dipastikan setiap musim penghujan air menggenangi rumahnya. Kontur tanah yang rendah memperparah genangan air yang terjadi.
"Seingat saya mulai Tahun 2010 genangan air itu mulai terjadi. Air hujan selalu meluber hingga menyebabkan banjir di sejumlah RT di kampung ini," tandasnya. Ary/Waw
Editor : Redaksi