Minim Pengait Plafon Kelas SDN Sidodadi Candi Ambruk 7 Siswa Terluka, Disidak Dewan Temukan Sejumlah Kekurangan

author republikjatim.com

republikjatim.com

Sabtu, 04 Jan 2025 14:59 WIB

Minim Pengait Plafon Kelas SDN Sidodadi Candi Ambruk 7 Siswa Terluka, Disidak Dewan Temukan Sejumlah Kekurangan

i

AMBRUK - Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, M Dhamroni Chudlori bersama sejumlah anggotanya melihat kondisi bangunan atap ruang kelas V SDN Sidodadi, Kecamatan Candi, Sidoarjo yang ambrol dikarenakan kurangnya penyangga, Sabtu (04/01/2025).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sejumlah anggota dan pimpinan Komisi D DPRD Sidoarjo menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke SDN Sidodadi, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Sabtu (04/01/2025). Ini menyusu, atap plafon ruang kelas V SDN Sidodadi dikabarkan ambruk dan menimpa 7 siswa dan siswi yang sedang belajar di dalam kelas itu, Jumat (03/01/2025) kemarin.

Dalam sidak itu, dipimpin Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, M Dhamroni Chudlori. Saat sidak itu, para wakil rakyat ini didampingi Kepala SDN Sidodadi, Kecamatan Candi, Anita Wanodiya Kurnia.

Saat sidak anggota dan pimpinan Komisi D DPRD Sidoarjo ini menemukan
pemasangan rangka galvalum untuk plafon yang dipasang kontraktor pengaitnya kurang. Dihitung di lokasi hanya ada tiga titik. Hal itu juga berupa kawat yang dikaitkan dengan rangka atap hingga menyebabkan atap menjadi jebol kemarin itu.

"Saat kami cek di lokasi ruang kelas, kami melihat ada penyebab utama dari ambruknya plafon di kelas itu. Salah satunya, gara-gara pengait dari rangka plafon ke atap kurang. Harusnya per 1,5 meter ada satu pengait, jadi rangka plafon ini agar benar-benar kokoh. Tapi kenyataannya di ruang kelas itu hanya ada tiga pengait saja," ujar M Dhamroni Chudlori kepada republikjatim.com, Sabtu (04/01/2025).

Selain itu, polisi senior PKB asal Dapil III ini mengungkapkan selain pengait plafonnya kurang, pihaknya juga menemukan adanya kebocoran dari genteng di ruang kelas itu.

"Dampaknya, plafon tidak mampu menahan beban rembesan air dari atas usai hujan hingga menyebabkan atap plafon itu jebol bersamaan jam belajar siswa kemarin," tegasnya.

Sementara Kepala SDN Sidodadi, Kecamatan Candi, Anita Wanodiya Kurnia menceritakan kasus ambruknya plafon ruang kelas itu terjadi Jum’at (03/01/2025) sekitar pukul 07.05 WIB. Menurut Anita saat itu, para siswa dan siswinya baru masuk ruang kelas itu. Dirinya dan guru lainnya juga tidak mengira jika plafon bakal ambruk hingga menimpa 7 siswa di ruang kelas itu.

"Sebenarnya siswa dan siswi kami yang menjadi korban ambruknya atap plafon itu, hendak mengikuti proses kegiatan belajar dan mengajar. Sayangnya, mereka harus tertimpa reruntuhan plafon (gypsum) itu. Padahal, sebelumnya tidak terlihat ada indikasi plafon mau ambruk. Kemudian, tiba-tiba plafon ambruk hingga menimpa 7 siswa di dalam kelas itu," ungkap Anita Wanodiya Kurnia.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, Anita memastikan jika ketujuh siswa dan siswinya yang tertimpa reruntuhan material plafon kemarin, langsung dilarikan ke Puskesmas Candi. Karena lokasinya masih berdekatan. Hasilnya, para siswa hanya menderita luka ringan dan diperbolehkan langsung pulang ke rumah masing-masing oleh tim dokter
Puskesmas Candi.

"Hasil dari pemeriksaan tim dokter untuk tujuh siswa kami dinyatakan hanya menderita luka ringan. Jadi mereka (para siswa) bisa langsung pulang ke rumah masing-masing," urainya.

Sedangkan seusai peristiwa ambruknya plafon itu, kegiatan belajar dan mengajar langsung di pindah ke Musala sekolah setempat. Sementara soal adanya indikasi berapa gedung yang rusak di SDN Sidodadi, Anita mengakui ada dua gedung yang rusak dan harus segera diperbaiki.

"Sampai hari ini, terdapat dua gedung yang rusak di sekolah kami. Pertama di gedung yang plafonnya ambruk itu dan yang kedua ruang perpustakaan yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan kerusakannya," tandasnya. Ary/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal