Sidoarjo (republikjatim.com) - Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser Kabupaten Sidoarjo ternyata tidak bakal tinggal diam menyikapi adanya upaya sejumlah pihak yang mencoba mendiskreditkan Hj Ainun Jariyah, Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo sekaligus anggota Fraksi PKB DPRD Sidoarjo.
Apalagi, kehadiran aktivis perempuan yang akrab disapa Ning Ainun dalam acara Tahlil Kubro Muslimat NU Candi di Desa Sepande, Kecamatan Candi, Sidoarjo kemarin tidak melanggar peraturan.
Saat itu, Ning Ainun kapasitasnya sebagai pengurus Muslimat maupun anggota fraksi PKB DPRD Kabupaten Sidoarjo.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo, Rizza Ali Faizin mengatakan kehadiran Ning Ainun pada acara tahlil kubro pada tanggal 19 Oktober 2024 lalu, kapasitasnya sebagai PC Muslimat NU Sidoarjo. Sedangkan sebagai anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo, jika Ning Ainun dituding berkampanye untuk Paslon SAE di acara itu, juga sudah mengantongi izin cuti dan disetujui pimpinan DPRD Kabupaten Sidoarjo.
"Dalam kegiatan itu, Ning Ainun jelas tidak menyalahi peraturan. Tetapi, oleh sejumlah pihak, kehadiran Ning Ainun didorong untuk didiskreditkan secara masif. Kami tidak bisa terima. Kami tidak akan membiarkan Ning Ainun diperlakukan seperti itu tanpa pembelaan," ujar Rizza Ali Faizin, yang juga menjabat Satuan Koordinator Wilayah (Satkorwil) Banser Jatim, Kamis (07/11/2024) sore.
Selain itu, lanjut Gus Rizza yang juga anggota Fraksi PKB DPRD Sidoarjo itu menilai kehadiran Paslon SAE pada acara Tahlil Kubro sifatnya memenuhi undangan. Begitu pula dengan tudingan adanya tarikan iuran yang sempat dikeluhkan jamaah Muslimat untuk menopang kegiatan itu, sama sekali tidak benar.
"Kegiatan itu murni kegiatan muslimat. Bagi ibu-ibu Muslimat urunan untuk saling membantu demi kelancaran suatu kegiatan adalah hal yang wajar. Sudah menjadi budaya keluarga besar Nahdliyin sehingga tidak perlu dipersoalkan," jelasnya.
Rizza menegaskan jajaran anggota dan pengurus GP Ansor maupun Banser Sidoarjo tidak tinggal diam menyikapi upaya sejumlah pihak yang secara masif mendiskreditkan Ning Ainun itu. Apalagi sudah ada yang melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan tuduhan melanggar peraturan PKPU Nomor 13 Tahun 2024. Padahal, kenyataannya Ning Ainun sudah mengantongi izin cuti dari pimpinan DPRD Sidoarjo untuk berkegiatan Tahlil Kubro itu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Karena itu, kami (jajaran Ansor dan Banser) siap membackup penuh Ning Ainun. Kami menyiapkan tim Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk menghadapi pihak-pihak yang telah mendiskreditkan Ning Ainun maupun mereka yang melapor ke Bawaslu. Anggota Ansor dan Banser siap mengawal Ning Ainun, yang merupakan seorang Bu Nyai keluarga besar PC Muslimat NU Sidoarjo ini," tegasnya.
Sementara Ketua PAC Muslimat Wonoayu, Luluk Faizah mengungkapkan keluarga besar PC Muslimat Sidoarjo juga tidak tinggal diam menyikapi permasalahan Ning Ainun yang dinilai terus didiskreditkan dan dikuyoh - kuyoh itu. Menurutnya, keluarga besar PC Muslimat Sidoarjo bakal menunjukkan soliditas menghadapi sejumlah pihak yang mencoba mendiskreditkan Ning Ainun itu.
"Dari peristiwa ini, bisa diambil hikmahnya tidak hanya penting dalam menjaga integritas organisasi sebagai Banom Nahdlatul Ulama (NU). Tapi juga sebagai sikap militansi yang harus ditunjukkan sebagai bentuk dedikasi, loyalitas dan berkhidmat terhadap NU," ungkapnya.
Bagi Luluk dalam menyikapi kasus ini, tidak hanya sampai itu. Sebagai basis massa kultural NU maka jajaran Muslimat siap mendukung kemenangan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup), Achmad Amir Aslichin dan Edy Widodo (SAE) dalam Pilkada yang bakal digelar 27 Nopember 2024 besok.
"Atas peristiwa dan kasus ini, kami jajaran PC Muslimat Sidoarjo saat ini tambah semakin solid dengan adanya permasalahan yang menimpa Ketua itu. Barisan kami semakin kokoh dan mantab berada dalam barisan Ning Ainun. Kami pun semakin siap memenangkan Paslon SAE di Pilkada Sidoarjo," pungkasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi