Sidoarjo (republikjatim.com) - Warga Desa Buncitan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo digegerkan penemuan mayat pemuda yang membusuk di kontrakannya, Jumat (04/08/2023) malam. Jenazah pemuda yang bernama Ahmad Mukiyin itu ditemukan sudah membusuk di kamar kontrakannya di JL Raya Desa Buncitan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Bahkan dugaan awal, pemuda berusia 23 tahun itu dinyatakan tewas sejak tiga hari sebelum ditemukan keluarganya itu. Selain itu di sekitar jenazah korban ditemukan bercak darah.
Penemuan jenazah korban ini, bermula saat keluarga korban kesulitan menghubungi nomor Hand Phone (HP) korban. Hal ini disebabkan nomor telepon korban sudah tidak aktif. Seketika itu, pihak keluarga korban langsung berinisiatif mendatangi rumah kontrakan korban. Saat didatangi, kontrakan korban dalam keadaan terkunci.
"Tapi dari dalam rumah korban tercium bau tidak sedap sampai keluar bangunan rumah kontrakan," ujar salah seorang keluarga korban Solik, Jumat (04/08/2023) malam.
Seketika itu, pria berusia 32 tahun ini meminta bantuan pemilik rumah kontrakan untuk membuka rumah kontrakan korban itu. Keluarga korban dibantu pemilik rumah kontrakan berusaha membuka pintu rumah. Usai berhasil membuka rumah kontrakan itu, seluruh saksi merasakan kaget. Karena korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Posisi korban sudah berada di atas kasur lipat dalam keadaan tidak bernyawa. Bahkan, terdapat sejumlah bercak darah di sekitar korban. Kami sendiri tidak mengetahui penyebab meninggalnya korban dan darah itu bekas darah luka siapa," ungkap saksi di lokasi kejadian.
Salah seorang tetangga kontrakan korban, Ny Nurul mengakui jika bau busuk menyengat itu sebenarnya sudah tercium sejak tiga hari terakhir. Namun warga sekitar mengira hal itu bau busuk berasal dari bangkai binatang.
"Awalnya warga sekitar kontrakan korban menduga bau busuk itu berasal dari barang jualan korban, seperti ikan. Eh malah tidak tahu kalau jenazah korban yang meninggal itu sendiri," ungkap seorang pedagang toko kelontong ini.
Selain itu, perempuan 55 tahun ini mengungkapkan selama ini, korban merupakan seorang penjual Pecel Lele di depan kontrakannya itu. Korban belum sebulan berjualan di lokasi kontrakannya itu.
"Selama itu korban berjualan bersama satu orang lainnya. Tapi rekannya itu diketahui sedang pulang kampung. Saya sendiri tidak tahu menahu apakah kedua pemuda itu bekerjasama membuka usaha itu," tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, perempuan asal Kabupaten Sampang, Madura ini mengaku baru tiga kali bertemu korban. Biasanya korban datang ke tokonya hanya untuk membeli gas elpiji, air mineral dan rokok atau kebutuhan lainnya yang ada di toko miliknya itu.
"Pemuda itu orang baru. Setahu saya belum sebulan ini mengontrak rumah sebelah itu," urainya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Sedati, Iptu Sudarso mengakui kasus kematian korban itu awalnya sempat Polsek Sedati. Namun kini ditangani Satuan Reskrim Polresta Sidoarjo.
"Kasus itu dilimpahkan setelah penanganan awal dilakukan Unit Reskrim Polsek Sedati. Kami belum bisa memastikan apakah korban merupakan korban pembunuhan atau bukan? Korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong. Kalau soal ada luka tusuk untuk sementara belum ada," katanya.
Kepala RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, AKBP dr Eko Yunianto membenarkan pihaknya menerima jenazah korban itu. Pemeriksaan Forensik juga sudah dilakukan di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong.
"Untuk pemeriksaan forensik sudah dilakukan sejak awal jenazah masuk. Karena ada kiriman jenazah dari Polresta Sidoarjo itu," jelasnya.
Namun ditubuh korban ada luka tusukan atau tidak, Eko Yunianto mengaku pihaknya belum menemukan adanya luka bekas senjata tajam di tubuh korban.
"Karena pembusukan di tubuh korban sudah dalam kondisi lama. Kemungkinan karena jenazah membusuk hingga luka di tubuh korban tidak terlihat jelas. Bahkan sekarang jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga ke kampung halaman di Tuban. untuk dimakamkan," tandasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi