Triwulan I KURDA Sayang Serap Rp 6,8 Miliar, Gus Muhdlor Terus Pacu Pemulihan Ekonomi di Sidoarjo


Triwulan I KURDA Sayang Serap Rp 6,8 Miliar, Gus Muhdlor Terus Pacu Pemulihan Ekonomi di Sidoarjo UMKM - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali memulihkan perekonomian dengan terus menggenjot perkembangan UMKM di Sidoarjo lewat program Kurda Sayang yang sudah terserap Rp 6,8 miliar pada triwulan pertama.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) Sayang selama kurun waktu triwulan I Tahun 2022 sudah terserap Rp 6,8 miliar. Subsidi bunga dari Pemkab Sidoarjo sebesar Rp 2,5 miliar pada semester I ini sudah habis terserap.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) bakal terus memacu pemulihan ekonomi di Sidoarjo dengan memberi stimulus pada sektor ekonomi kreatif lewat subsidi bunga KURDA di semester II. Stimulus itu dilewatkan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) melalui P-APBD 2022.

Gus Muhdlor mendorong para pelaku UMKM untuk bisa memanfaatkan pinjaman modal usaha program KURDA Sayang dengan bunga ringan sebesar 3 persen per tahun. Terutama untuk meningkatkan pengembangan usaha jenis UMKM.

Pada Expose Monitoring dan Evaluasi Kinerja OPD 2021 yang dilakukan Pemkab Sidoarjo di Fave Hotel, Selasa (15/03/2022) kemarin, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo Tahun 2021 positif mengalami kenaikan 4,21 persen. Atau naik 80 persen dibanding pertumbuhan ekonomi Tahun 2020 diangka minus 3,69 persen.

"Pemulihan ekonomi pada sektor mikro terus kita pacu. Salah satunya lewat kredit usaha dengan bunga ringan subsidi Pemkab Sidoarjo. Upaya lainnya yang sedang digarap yakni memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM agar berani bersaing di pasar Global untuk berani ekspor," ujar Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor kepada republikjatim, Jum’at (18/03/2022).

Pada triwulan I semester I, lanjut Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini menjelaskan BPR Delta Artha melayani pengajuan kredit KURDA Sayang kepada 150 pelaku UMKM. Dari jumlah itu, sebanyak 51 orang mengajukan lewat kantor Cabang Krian dan 99 orang mengajukan lewat Kantor Cabang Utama BPR Delta Artha di JL A Yani Nomor 16 Sidoarjo.

Tingginya minat pelaku UMKM memanfaatkan KURDA Sayang ini membuat program ini laris manis. Target penyerapan KURDA Sayang pada semester I tahun 2022 sudah terlampaui dari subsidi Rp 2,5 miliar diserap dalam satu semester ternyata sudah ludes sebelum masuk ke triwulan ke II.

"Serapan ini menjadi pertanda baik. Stimulus bantuan subsidi bunga dari Pemkab Sidoarjo direspon dengan cepat. Artinya program KURDA ini diluncurkan pada waktu yang tepat. Yakni saat itu pertumbuhan ekonomi Sidoarjo mengalami kontraksi hebat yang berdampak pada pengusaha kecil. Subsidi bunga akan dilanjutkan lagi untuk memberi kesempatan pada pelaku UMKM lainnya," imbuh Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Sementara Direktur BPR Delta Artha Sidoarjo, Sofia Nurkrisnajati Admaja menilai geliat usaha mikro di Kota Delta tidak lepas dari diluncurkannya program KURDA Sayang oleh Bupati Sidoarjo. Yakni dengan menggelontor subsidi bunga ringan untuk pelaku UMKM. Tahun 2021 total subsidi bunga mencapai Rp 5,8 miliar dengan total pengajuan kredit mencapai Rp 27,6 miliar.

Berdasarkan laporan BPR Delta Artha pada tutup buku 2021 jumlah pelaku usaha mikro yang mengajukan pinjaman modal sebanyak 1.035 orang. Angka itu, terus bertambah seiring dengan kebijakan Gus Muhdlor yang akan melanjutkan program KURDA Sayang ini.

"Subsidi bunga ringan untuk KURDA Sayang sudah terserap habis pada pertengahan Maret ini. Pengajuan dari debitur (pelaku UMKM) tetap ditampung. Alternatif sementara kita arahkan ke program pinjaman lain sampai ada lagi tambahan subsidi bunga KURDA dari Pemkab Sidoarjo," jelas Sofia Nurkrisnajati yang akrab dipanggil Sofi ini.

Selain dinilai sangat membantu meningkatkan ekonomi pada sektor mikro, program ini dianggap pelaku UMKM sebuah kebijakan dari Pemkab Sidoarjo yang pro keberlangsungan pengusaha kecil.

Program pinjaman bunga ringan dari Pemkab Sidoarjo kata salah seorang perajin Kulit asal Tanggulangin, Makhbub Junaidi sangat membantu pengusaha kecil seperti dirinya dalam mengembangkan usahanya. Makhbub sendiri sudah memanfaatkan KURDA dengan nilai pinjaman Rp 150 juta.

"Bukan hanya saya saja, teman-teman pelaku UMKM lain juga merasakan itu. Tidak ada bank pemerintah yang memberi bunga 3 persen per tahun. Rata-rata bunga KUR saja paling kecil 6 persen per tahun," tandas Makhbub beberapa waktu saat ditemui petugas BPR Delta Artha yang menyambangi usahanya di Dusun Wates, Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Hel/Waw