Sidoarjo (republikjatim.com) - Anggota Dewan Pengawas (Dewas) dari unsur tokoh masyarakat, Ibnu Naser Arrohimi melakukan kunjungan pengawasan lapangan khusus ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R T Notopuro Sidoarjo, Selasa (10/09/2024). Kunjungan ini untuk meningkatkan pengawasan atas pencegahan kecurangan.
"Kunjungan pengawasan ini bertujuan untuk pencegahan dan penanganan kecurangan yang terjadi di Fasilitas Kesehatan (Faskes). Saya berharap RSUD Notopuro Sidoarjo dapat bersama-sama mencegah dan menangani kecurangan. Itu tentunya harus dihindari bersama," ujar Ibnu Naser Arrohimi saat di RSUD Notopuro Sidoarjo, Selasa (10/09/2024).
Naser mengapresiasi RSUD Sidoarjo yang secara terstruktur membuat tim penanganan dan pencegahan kecurangan di lingkungan rumah sakit. Ia juga berpesan agar sama-sama dalam mencegah kecurangan itu.
"Pencegahan kecurangan ini awareness kita semua. Hal itu, tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanganan Kecurangan serta Pengenaan Sanksi Administrasi terhadap Kecurangan dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan. Ketentuan itu menjadi pedoman kita semua dalam penanganan dan pencegahan kecurangan. Pencegahan kecurangan juga harus diperankan seluruh pemangku kepentingan agar kita bisa sama - sama mengawalnya," pinta Naser.
Selain itu, Naser juga mengapresiasi fasilitas yang ada di RSUD R T Notopuro Sidoarjo. Ia menyebutkan fasilitas yang lengkap ini, tentunya akan berdampak positif terhadap pelayanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Memuliakan peserta JKN di rumah sakit ini hal yang sangat mulia. Sehingga, akan menjadi hal baik untuk kita semua. Fasilitas yang berada di rumah sakit juga sangat lengkap. Tentu ini merupakan kenyamanan bagi para peserta dalam mendapat pelayanan," tegasnya.
Naser menguraikan dalam pelayanan tidak boleh ada yang dibeda-bedakan. Bahkan, harus sesuai dengan alur pelayanannya. Ia juga menjelaskan semua pasien harus mendapat pelayanan yang terbaik, baik peserta JKN maupun pasien umum.
"Mari sama-sama berikan pelayanan yang terbaik kepada peserta dan jangan ada yang membeda-bedakan," jelasnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD R T Notopuro Sidoarjo, dr Atok Irawan.mengucapkan terima kasih kepada Dewas BPJS Kesehatan yang sudah berkunjung ke rumah sakit yang dipimpinnya. Apalagi, memberikan pesan yang sangat penting yaitu terkait pencegahan dan penanganan kecurangan. Saat ini, pihaknya sudah membentuk karakter budaya anti kecurangan sejak Tahun 2015.
"Kami juga sangat mendukung agar terhindar dari kecurangan. Kami sejak Tahun 2015 sudah membangun budaya anti kecurangan agar terhindar dari kecurangan. Ada 24 anggota tim kecurangan yang siap mengawal agar kecurangan tidak terjadi," kata dr Atok Irawan.
Saat ini, lanjut Atok RSUD R T Notopuro Sidoarjo sudah menjadi rumah sakit Kelas A. Tentunya fasilitas serta pelayanannya sudah sangat baik. Beberapa fasilitas yang diberikan diantaranya seperti Kemoterapi one day care, Brakiterapi, Radiasi Eksterna Lynac serta beberapa pelayanan lainnya.
"Alhamdulillah kami sudah menjadi rumah sakit Tipe A. untuk pengembangan RSUD R T Notopuro ini sendiri sejalan dengan pelayanan di era JKN. Pelayanan juga sudah bisa diakses peserta JKN dan tentunya tidak ada iuran atau biaya apapun lagi," ungkapnya.
Atok menilai selama ini, pihaknya tidak pernah membeda-bedakan pasien. Bahkan selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien. Hal itu, karena selaras dengan visi dan misi dari rumah sakit.
"Sesuai dengan tagline kami yaitu profesional dan peduli, maka kami harus bertindak profesional dan harus peduli terhadap pasien. Itu sesuai misi kami yaitu mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan," pungkasnya. Ary/Waw
