Warga Sidoarjo Diajak Manfaatkan Sumber Daya Alam Lokal untuk Pangan Olahan Non Beras


Warga Sidoarjo Diajak Manfaatkan Sumber Daya Alam Lokal untuk Pangan Olahan Non Beras PANGAN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Pemkab Sidoarjo mengajak para pendidik IGTKI Sidoarjo dengan pelatihan pangan olahan non pangan beras serta non terigu berupa singkong di Ballroom Aston Hotel Sidoarjo, Rabu (18/09/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Pemkab Sidoarjo mengajak para pendidik yang tergabung dalam IGTKI Kabupaten Sidoarjo dengan pelatihan pangan olahan non pangan beras serta non terigu. Yakni berupa singkong di Ballroom Aston Kahuripan Hotel Sidoarjo, Rabu (18/09/2024).

Plt Bupati Sidoarjo, Subandi membuka kegiatan pelatihan dengan peserta pelatihan sekitar 300 orang. Turut hadir, Plt Ketua TP PKK Sidoarjo, dr Sriatun Subandi.

Subandi mengatakan konsumsi pangan yang berkualitas sangat penting dalam menunjang kebutuhan dan perkembangan tubuh yang sehat, aktif, cerdas dan produktif. Kualitas konsumsi pangan dipengaruhi keragaman jenis pangan. Bahan baku pangan lokal di Indonesia sangat beragam mulai singkong, garut, sukun, jagung, sagu, ubi jalar dan sebagainya.

"Makanan yang berasal lokal saat ini dianggap sebagai makanan khas, pamornya masih kurang bersinar dibandingkan dengan makanan yang berbahan dasar terigu," ujar Subandi.

Subandi menjelaskan tepung terigu Ini mengandung gluten. Hal itu, kurang bagus bagi kesehatan. Bahkan berbahaya bagi orang yang memiliki alergi makanan. Hal itu bisa mengakibatkan peradangan usus kecil karena zat gluten ini sulit dicerna pencernaan jika terlalu banyak dikonsumsi.

"Selain itu, dapat mengakibatkan obesitas. Zat gluten berbahaya bagi anak autis karena memicu peradangan yang mengakibatkan semakin hiperaktif," paparnya.

Selain itu, Subandi menguraikan konsumsi bahan dasar tepung terigu di Indonesia mencapai 99,7 persen, dari total seluruh konsumsi masyarakat. Karena itu, melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan berkembangnya usaha pangan olahan berbasis sumber daya lokal dan dapat meningkat ekonomi masyarakat.

"Untuk mendukung perekonomian di Sidoarjo melalui kreativitas ibu-ibu melalui kesukaan ibu, pemerintah bersiap memberikan pelatihan dan perbekalan kepada ibu-ibu sebagai penyangga rumah tangga. Bahkan sebagai tenaga pendidik yang bisa mencetak generasi emas, baik melalui pendidikan maupun konsumsi makanan," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo, Eni Rustianingsih menegaskan tujuan kegiatan ini memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal yang salah satunya adalah singkong. Yakni isu konsumsi gluthein berlebih menyebabkan gangguan pencernaan, gangguan penyerapan zat besi untuk anak-anak, gizi menjadi buruk, infeksi tenggorokan, alergi, sesak napas serta auto imun.

"Harapannya ibu-ibu bisa memahami bahan pangan yang aman. Salah satunya singkong, inovasinya, tantangan dan ancaman. Ancaman disini dalam arti daya saing produk agar produk-produk kita dapat diterima bukan hanya di dalam negeri tapi diluar negeri," jelasnya.

Dalam kesempatan itu hadir sebagai narasumber Lim Evi Gernawati ahli dalam penciptaan baha-bahan lokal di Kabupaten Sidoarjo. Lim Evi Gernawati mengajak peserta peserta secara langsung membuat olahan makanan non beras dan terigu. Ary/Waw