Keluarga Korban Pesawat Lion Air Asal Sukodono Masih Berharap Bisa Berkumpul Cintya


Keluarga Korban Pesawat Lion Air Asal Sukodono Masih Berharap Bisa Berkumpul Cintya FOTO - Foto Jannatun Cintya Dewi salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 610 saat masih wisuda, Rabu (31/10/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta  - Pangkalpinang asal Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo masih berharap Jannatun Cintya Dewi (24) masih bisa berkumpul bersama keluarga di Sidoarjo. Alumnus ITS ini merupakan salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 610. Akan tetapi, jika Alumnus SMA Negeri 1 Sidoarjo ini, tak terselamatkan dalam musibah itu, pihak keluarga mengikhlaskannya.

"Kakak saya (Cintya) adalah staf Kementerian ESDM di Jakarta. Kakak perjalanan menuju Pangkalpinang karena sedang menjalankan tugas dari kantornya," terang adik kandung korban, Nadzir Ahmad Firdaus di rumah duka, Rabu (31/10/2018).

Lebih jauh, pemuda berusia 17 tahun ini menceritakan seusai mendengar berita jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dari televisi, keluarganya langsung syok berat dan merasa lemas. Menurutnya, saat ini kedua orangtuanya sudah berangkat ke Jakarta untuk mencari kepastian kabar tentang kakak kandungnya itu.

"Kami tetap berharap ada keajaiban dari peristiwa itu. Insyaalllah kakak masih hidup. Tapi kalau umurnya sudah sampai disitu, keluarga kami sudah menerima takdir itu," imbuhnya.

Sementara itu, diketahui Jannatun Cintya Dewi (24) merupakan anak pertama pasangan suami istri (pasutri) Bambang Supriyadi (48) dan Ny Surtiyem (45) warga RT 01, RW 01, Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.

"Sebenarnya, kakak setiap hari libur selalu pulang ke rumah. Bahkan pada Minggu malam sebelumnya, masih chatting melalui WA. Kakak terakhir juga meminta saya untuk terus meningkatkan belajar agar menjadi pelajar yang berprestasi," tandasnya. Waw