Kebut Pembangunan Infrastruktur Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Optimis Jadi Kota Baru


Kebut Pembangunan Infrastruktur Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Optimis Jadi Kota Baru BEROPERASI - Proyek pembangunan Flyover Krian yang sudah selesai mulai dimanfaatkan warga dan para pengguna jalan, Rabu (13/03/2024) petang.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kebijakan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali dalam mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur berprinsip rasa keadilan. Proyek pembangunan tidak desentralisasi di jantung Kota Delta saja. Kecamatan yang jauh dari pusat Kota Delta juga mendapat porsi dan proporsional dalam anggaran pembangunan infrastruktur.

Di wilayah Sidoarjo barat misalnya, dalam kurun waktu tiga tahun ini sudah ada 3 mega proyek yang dibangun. Pertama RSUD Sidoarjo Barat (RSUD Krian), kedua Flyover Krian dan ketiga Flyover Tarik.

Ketiga mega proyek itu menelan anggaran ratusan miliar. Pembangunan RSUD Sidoarjo Barat memakai anggaran murni APBD Pemkab Sidoarjo. Sedang dua Flyover yakni Flyover Krian dan Flyover Tarik merupakan kolaborasi antara Pemkab Sidoarjo, Pemprov Jatim dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor mengatakan pemerataan pembangunan menjadi keniscayaan baginya. Hal ini, karena di dalamnya ada hak warga yang harus dipenuhi Pemkab Sidoarjo. Seperti hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, hak mendapatkan akses pendidikan dan kemudian hak mendapatkan fasilitas layanan publik yang baik. Seperti infrastruktur jalan yang memadai itu.

"Pertama, kita harus adil dan proporsional dalam mengelola anggaran ini. Kedua, berbasis pemerataan pembangunan. Ketiga, memenuhi hak-hak dasar masyarakat. Warga yang tinggal di wilayah Sidoarjo Barat jumlahnya tidak sedikit. Makanya, perlu membangun sejumlah infrastruktur yang dibutuhkan warga di sana. Karena itu, pembangunan infrastrukturnya kita kebut," ujar Gus Muhdlor kepada republikjatim.com, Rabu (13/03/2024).

Dalam pandangan Gus Muhdlor, membangun infrastruktur yang visible dan terintegrasi sama halnya dengan berinvestasi jangka panjang. Hal ini dilarikan perekonomian akan tumbuh seiring dengan masifnya pembangunan. Dirinya optimis, nantinya Sidoarjo Barat bakal menjelma menjadi kota baru di wilayah Sidoarjo.

"Sidoarjo barat dalam beberapa tahun ke depan, akan menjelma menjadi kota baru. Saya optimisme itu. Yang kita bangun mulai sekarang, kita arahkan pembangunan di sana. Mulai disiapkan RSUD, menambah SMP Negeri 2 Tulangan dan SMP Negeri 2 Prambon, membangun Flyover Krian dan Tarik, betonisasi di wilayah Tarik, Balongbendo, Krian, Taman dan Prambon. Maka bertahap akan kita bangun infrastruktur pendukung lain, seperti langkah mengurai kemacetan di sekitar Pasar Krian itu," jelas Gus Muhdlor yang juga alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Berdasarkan data Administrasi Pembangunan, Kabupaten Sidoarjo di Tahun 2021 hingga tahun 2023 telah membangun betonisasi jalan sepanjang 64.387,92 meter. Sedangkan di Tahun 2024 ditarget betonisasi jalan sepanjang 25.630 meter. Ada 20 ruas jalan di seluruh Kabupaten Sidoarjo yang dibeton hingga akhir Tahun 2024 besok.

"Di Tahun 2024, proyek betonisasi masih menjadi prioritas utama pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Menurut Gus Muhdlor dengan gencarnya pembangunan di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2023 lalu, mulai betonisasi di belasan ruas jalan, akan ikut mengerek angka indeks infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo menjadi sebesar 0,843 atau naik signifikan dibandingkan Tahun 2021 yang masih sebesar 0,793.

"Ruas jalan yang akan dibeton ini nantinya akan menyebar di berbagai wilayah, termasuk Sidoarjo Barat," ungkapnya.

Gus Muhdlor menekankan pembangunan di Sidoarjo Barat merupakan bentuk pemerataan pembangunan agar pembangunan bisa menyeluruh dirasakan seluruh masyakarat Sidoarjo.

"Saya mau nanti, semua jalan besar khususnya yang banyak rusak, akan dibeton. Sebelum kami beton, kami juga survei lapangan apakah layak atau tidak. Saya pun juga minta kepada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) agar pemerataan pembangunan ini menyeluruh tidak terpusat di tengah wilayah kota saja," pintanya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo, Dwi Eko Saptono menegaskan tujuan betonisasi agar ruas jalan yang ada di Kabupaten Sidoarjo lebih awet dalam jangka waktu yang lama.

"Jalan dibeton ini agar masa usia jalan ini lebih awet. Selama ini kerusakan jalan di Sidoarjo rata-rata dipengaruhi truk yang melewati batas angkut hingga kekuatan jalan tidak bisa menahannya. Padahal, di Sidoarjo ini klasifikasi jalan merupakan kelas III, yang mana batas berat kendaraan adalah 10 ton," katanya.

Sementara berdasarkan data DPUBM dan SDA Pemkab Sidoarjo, ruas jalan di Sidoarjo Barat yang akan dibeton diantaranya Ruas Jalan Bakungpringgodani (Balongbendo), Ruas Jalan Seduri A (Balongbendo), Ruas Jalan Seduri B (Balongbendo), Ruas Jalan Wonoplintahan - Jedong (Prambon), Ruas Jalan Ngelom (Taman) - Barengkrajan (Krian), Ruas Jalan Bakung pringgodani - Penambangan (Balongbendo), Ruas Jalan Bringinbendo - Sidodadi (Taman), Ruas Jalan Mergosari (Tarik) dan Ruas Jalan Wage (Taman) . Hel/Waw