Gus Syaikhul : Warga Nahdliyin Sidoarjo Harus Khatam 4 Pilar Kebangsaan


Gus Syaikhul : Warga Nahdliyin Sidoarjo Harus Khatam 4 Pilar Kebangsaan SOSIALISASI - Aggota Fraksi PKB DPR RI, Syaikhul Islam Ali (Gus Syaikhul) menyampaikan 4 pilar kebangsaan kepada para konstituennya di salah satu pemancingan Desa Ponokawan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Selasa (02/02/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Anggota Fraksi PKB DPR RI, Syaikhul Islam Ali melaksanakan kewajibannya sebagai anggota MPR RI. Pemuda yang akrab Gus Syaikhul ini mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan untuk konstituennya. Dalam gelaran sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang digelar di salah satu Kolam Pemancingan Ikan di Desa Ponokawan, Kecamatan Krian, Sidoarjo itu, sangat dinamis.

Hal ini, disebabkan Gus Syaikhul tidak hanya monoton mensosialisasikan Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia (UUD NRI) 1945 dan soal Bhinneka Tunggal Ika saja. Akan tetapi, dalam dialog yang dibagi dalam 3 sesi itu, para peserta sosialisasi banyak menyampaikan keluhan baik pelayanan, pembangunan dan soal pencegahan Covid-19 kepada Gus Syaikhul yang juga pengurus DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

"Kami meyakini peserta yang hadir dari berbagai desa di Kecamatan Krian ini, sudah khatam (paham) soal 4 pilar kebangsaan. Karena sebagian besar merupakan warga Nahdlatul Ulama (NU) seperti besarnya jumlah warga NU di Sidoarjo. Makanya, kami pun juga menanggapi berbagai keluhan yang masuk dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini," ujar Gus Syaikhul kepada republikjatim.com, Selasa (02/02/2021).

Lebih jauh, Gus Syaikhul menjelaskan memberikan pemahaman soal 4 pilar kebangsaan ditambah NKRI Harga Mati di kalangan warga Nahdliyin, lebih muda dan bisa langsung diterima. Bahkan sebagian mereka sudah melaksanakan 4 pilar kebangsaannya dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.

"Ini karena sebagian warga Sidoarjo itu, masih memegang kultur Ahlussunnah Waljamaah. Saya optimis sosialisasi 4 pilar kebangsaan mulai Pancasila, NKRI, UU NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika maupun NKRI Harga Mati bagi warga NU Sidoarjo, insyaallah sudah khatam semua," imbuh anggota Fraksi PKB DPR RI Dapil Jatim I (Surabaya - Sidoarjo) ini.

Kondisi itu, kata Syaikhul tentu berbeda dengan sosialisasi di sejumlah daerah lain yang masih rawan terpecah bela. Misalnya Syaikhul mencontohkan saat sosialisasi 4 pilar kebangsaan di daerah Papua, Aceh maupun di sejumlah daerah pedalaman di kawasan Jawa Barat atau di Banten.

"Pasti sangat berbeda pelaksanaannya jika sosialisasi itu dilaksanakan di Papua, Aceh, maupun daerah pedalaman Jawa Barat. Tentu butuh sosialisasi ekstra agar semua bisa menerima 4 pilar kebangsaan ini. Makanya, saat kami melaksanakan sosialisasi 4 pilar juga tetap menampung semua aspirasi warga sekitar Krian ini," tegas anggota Komisi VII DPR RI ini.

Karena itu, usai menampung berbagai aspirasi warga baik soal Penerangan Jalan Umum (PJU), penanganan dan pengelolaan sampah, masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga soal pertanian, Syaikhul menyarankan agar warga tetap membangun komunikasi intensif dengan para anggota Fraksi PKB. Baik itu dari kalangan anggota DPRD Propinsi Jatim yang berasal dari Sidoarjo yang tercatat ada 2 orang perwakilan hingga menjalin komunikasi dengan 16 anggota Fraksi DPRD Sidoarjo. Hal ini lantaran PKB masih tercatat sebagai pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) di Sidoarjo.

"Bangun komunikasi yang baik dan intensif dengan teman-teman fraksi PKB. Nanti saya berupaya mendorong semua keluhan itu menjadi program untuk kebaikan dan kemaslahatan warga Sidoarjo. Itu bagian dari cinta NKRI dalam membangun daerah. Minimal membangun komunikasi dengan anggota fraksi PKB di tingkat Daerah Pilihan (Dapil)," jelas putra Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat KH Agoes Ali Masyhuri ini.

Sementara salah seorang peserta sosialisasi 4 pilar kebangsaan, Risdiyanto berharap adanya program pembentukan kader lingkungan. Baginya kader lingkungan itu, bakal fokus menangani dan mengelolah sampah di lingkungan masing-masing.

"Begitu juga soal UMKM. Selama pandemi mengganggu perekonomian kerakyatan akibat pandemi Covid-19. Sudah selayaknya ada pendataan riil soal UMKM dan pemberian bantuan pelatihan secara rutin agar para pelaku UMKM tetap bisa bertahan dalam kondisi pandemi," tandasnya. Zak/Hel/Waw