Depresi Napi Lapas Kediri Tewas Gantung Diri


Depresi Napi Lapas Kediri Tewas Gantung Diri DIEVAKUASI - Petugas mengevakuasi jenazah, Nova Surya Pratama yang tewas gantung diri di Lapas Kelas II A Kediri, Sabtu (31/03/2018).

Kediri (republikjatim.com) - Seorang narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Kediri nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban menjalankan aksi nekad itu, di salah satu ruang isolasi Lapas Kelas II A kediri. Sebelumnya, napi ini merupakan penghuni Blok B-3 di Lapas Kota Tahu itu.

Napi yang tewas gantung diri itu adalah Nova Surya Putra. Korban merupakan warga Desa Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Korban adalah napi yang telah divonis 5 tahun penjara karena terbukti bersalah karena pencabulan sesuai UU Nomor 35 Tahun 2014.

Kematian korban ini diketahui oleh tahanan pendamping (Tamping) Lapas yakni saksi Irul dan Andik yang diperbantukan di lapas itu.

"Saat itu, kami hendak mengantarkan makanan, akan tetapi tidak ada jawaban atau respon dari Nova (korban gantung diri). Karena merasa curiga, maka kami melihat lewat celah pintu kayu dan mengetahui korban sudah dalam keadaan tergantung di salah satu teralis jendela sel," terang saksi Irul kepada republikjatim.com, Sabtu (31/03/2018).

Paska mengetahui kejadian itu, saksi Irul dan Andik kebingungan. Saat itu keduanya langsung melaporkan kejadian itu kepada petugas piket Lapas Kediri. Kemudian oleh petugas Lapas dilanjutkan laporannya ke Polresta Kediri untuk ditindak lanjuti.

"Karena panik, kami berdua langsung melaporkan kejadian itu ke petugas," ungkapnya.

Sementara paska mendapatkan laporan itu, sejumlah petugas Polresta Kediri menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat olah TKP ditemukan tali dari sobekkan sarung yang digunakan korban untuk bunuh diri. Selain itu, hasil visum luar tim Polresta Kediri tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan ditubuh korban.

"Kasus ini murni bunuh diri. Hal ini ditandai adanya air mani korban yang keluar," ucap petugas Inavis Polresta Kediri.

Sementara saksi M Fauzi yang satu blok dengan korban mengungkapkan dalam beberapa hari terakgir korban terlihat depresi dan merasa ketakutan.

"Kemungkinan depresi hingga korban nekad mengakhiri hidupnya," tandasnya.

Sedangkan seusai dievakuasi jenazah korban dibawa ke kamar mayat RS Bhayangkara Kediri diotopsi. Pan/Waw