Inilah 7 Rekomendasi Hasil Pertemuan Ulama Nusantara di Pesantren Progresif Bumi Shalawat


Inilah 7 Rekomendasi Hasil Pertemuan Ulama Nusantara di Pesantren Progresif Bumi Shalawat DIDUKUNG KIAI - Bacawapres, A Muhaimin Iskandar diapit para kiai dan ulama saat tiba di Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Sabtu (31/03/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pertemuan sekitar 155 kiai dan ulama di Pesantren Progresif Bumi Shalawat Desa Lebo, Kecamatan/Kabupaten menghasilkan 7 rekomendasi ulama nusantara. Ketujuh rekomendasi dalam rapat yang dipimpin Pengasuh Pesantren Progresif Bumi Shalawat, KH Agus Ali Mashuri itu langsung dituangkan ke dalam tulisan.

Isinya menyerukan segenap Para Masyayikh, Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren dan Kyai Nahdlatul Ulama yang tergabung dalam “Silaturahim Ulama Nusantara”, menyampaikan hasil musyawarah Politik yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Lebo Sidoarjo.

Disampaikan bahwa:

1. Bahwasanya dalam Islam Nashbul Imamah adalah Fardlu Kifayah sebagai bagian dari ikhtiar untuk mendorong kesejahteraan rakyat dan terwujudnya kepemimpinan yang adil.

2. Peran Alim Ulama telah terbukti memiliki peran sentral dan signifikan dalam proses Kebangsaan Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka hingga hari ini.

3. Aspirasi Para Masyayikh dan Ulama selama ini terkesan kurang mendapat perhatian yang serius dari para Pemangku kebijakan sehingga Pondok Pesantren, Madrasah, Madrasah Diniyyah, Taman Pendidikan Al-Quran belum menjadi prioritas dalam program pembangunan Indonesia.

4. Ada keprihatinan warga Nahdlatul Ulama (Nahdliyin) yang sering dipinggirkan dalam pembangunan, selalu menjadi korban ketidak adilan ekonomi dan ketimpangan social. Angka kemiskinan tertinggi berada di pinggiran dan pedesaan yang didominasi warga nahdliyin.

5. Menguatnya populisme agama yang berhadap-hadapan dengan nasionalisme sekuler merupakan ancaman nyata bagi persatuan dan keutuhan bangsa, hal ini menjadi perhatian khusus para ulama yang terus setia dengan pandangan nasionalis-religius.

6. Maka dipandang perlu untuk mendelegasikan sosok Pemimpin Nasional dari kalangan Santri sebagai saluran aspirasi Para Masyayikh, Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren dan Kyai Nahdlatul Ulama dalam mengawal dan mewujudkan kejayaan NKRI.

7. Dengan memohon ridlo Allah SWT disertai tekad yang bulat Para Masyayikh, Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren dan Kyai Nahdlatul Ulama memberikan amanah kepada saudara H. A. Muhaimin Iskandar untuk berikhtiar menjadi Calon Wakil Presiden. Waw