Pembinaan Kades dan BPD Sidoarjo Kedua, Difokuskan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat


Pembinaan Kades dan BPD Sidoarjo Kedua, Difokuskan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat PELATIHAN - Plt Bupati Sidoarjo, Subandi kembali menggelar pelatihan bagi Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se Sidoarjo tahap dua di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Selasa (17/09/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo kembali menggelar pelatihan bagi Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se Sidoarjo di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Selasa (17/09/2024).

Kegiatan gelombang kedua ini dihadiri Plt Bupati Sidoarjo, Subandi. Dia menekankan pentingnya pembangunan desa yang tidak hanya berfokus pada fisik. Namun juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kepala Desa (Kades) sebagai penggerak utama. Pelatihan ini menyoroti peran krusial Kades sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan publik. Setiap kebijakan yang diambil harus selalu mengedepankan kepentingan masyarakat. Untuk itu, Kades harus menjadi pemimpin yang inspiratif dan mampu membawa desanya menuju kemajuan," kata Subandi.

Selain itu, Subandi menjelaskan BPD sebagai mitra strategis sekaligus sebagai wakil masyarakat di tingkat desa, memiliki peran yang sangat strategis. Suara rakyat harus selalu didengar dan diperjuangkan.

"Kolaborasi kuat antara Kades dan BPD menjadi kunci keberhasilan pembangunan desa," ucapnya.

Subandi mengajak para peserta (Kades dan BPD) untuk menggali dan mengembangkan potensi lokal masing-masing desa. Setiap desa memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda.

"Maka perlu dilakukan pendekatan yang spesifik di setiap desa," jelasnya.

Sebagai bentuk apresiasi atas kinerjanya, Plt Bupati Sidoarjo Subandi menyerahkan piagam penghargaan kepada tiga desa terbaik yang berhasil mencapai reviuw kualitas belanja desa dengan nilai tertinggi. Ketiga desa itu diantaranya Desa Sugihwaras (Candi) dengan nilai 85,50, Desa Sidomulyo (Krian) dengan nilai 83,50 dan Desa Watugolong (Krian) dengan nilai 83,50.

Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan keuangan desanya," tandasnya.

Tidak hanya itu, kata Subandi melalui pelatihan ini, diharapkan Kades dan BPD dapat lebih memahami tugas dan fungsinya masing-masing. Termasuk mampu bekerja sama secara efektif dalam membangun desa yang maju, mandiri dan sejahtera.

"Pembangunan desa yang berkelanjutan tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan daerah secara keseluruhan," tandasnya. Ary/Waw