Bantuan Mulai Berdatangan, Dava Diterapi Abi Vidarta Mulai Membaik


Bantuan Mulai Berdatangan, Dava Diterapi Abi Vidarta Mulai Membaik TERIMA BANTUAN - Dava Andhika Putra (12) menerima bantuan Rp 5 juta dari salah seorang pengusaha asal Sidoarjo yang enggan disebutkan namanya, Selasa (09/01/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bantuan untuk penderita Ofalokel (usus keluar dari perut), Dava Andhika Putra (12) putra pertama pasangan suami istri (Pasutri), Andi dan Mike Hermawati mulai berdatangan. Selain itu, paska diterapi Abi Vidarta, Driyorejo, Gresik kondisi bocah yang duduk dibangku kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) terdekat dari kamar orangtuanya di JL Swadaya, Desa Masangan Wetan, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo ini mulai semakin membaik. Hal ini ditandai dengan mulai dapat masuknya usus penderita ke dalam perut.

"Sudah 3 sampai 4 hari ini, Dava kami bawa ke teraphis Abi Vidarta. Hasilnya sangat baik. Selain ususnya mulai bisa masuk perut, cairan yang keluar dari perut anak saya juga terus semakin mengecil. Terapi ini berlangsung terus secara gratis sampai anak saya sembuh," terang Andi didampingi Mike Hermawati kepada republikjatim.com, Selasa (09/01/2018).

Andi maupun Mike Hermawati saat ini, hanya berharap anak pertamanya itu bisa sembuh dari sakit yang dideritanya. Hal ini lantaran untuk menempuh jalur medis (operasi) karena resikonya jauh lebih besar.

"Karena kain kassa yang diprediksi menyatuh dengan daging dulu, akan tetapi tak menyatuh dan malah mengeras. Karena itu, perawatannya saat kami bawa ke dokter yang khusus menangani anak saya sejak balita ini sifatnya hanya cek up. Biasanya kassanya digunting," imbuhnya.

Selama ini, lanjut Andi anaknya bisa bersekolah seperti teman sebayanya. Hanya saja, untuk tenaganya tidak bisa diforsir misalnya untuk kegiatan olahraga lari dan lainnya. Olah karenanya, biasanya guru olahraganya tidak mengikutkan Dava pada acara olahraga berat. Disampibg itu, juga bersekolah menggunakan jaket karena ada resbesan cairan dari perut putranya itu.

"Kalau kecapekan biasanya badannya panas. Kami tidak bisa memaksanya masuk sekolah. Kalau badannya panas biasanya tidak masuk sekolah. Tapi tidak lama hanya sehari sampai dua hari saja," ungkapnya.

Andi mengklarifikasi saat operasi anak pertamanya sekitar Tahun 2007/2008 lalu itu, di Graha Amerta RS dr Soetomo. Dirinya mengaku tidak menggunakan Jamsostek yang dimilikinya. Akan tetapi menggunakan biaya pasien umum. Namun saat ini kartu Jamsosteknya dinilai sudah mati.

"Sekarang kami belum mengurus BPJS, karena sekarang harus kelima anggota keluarga kami yang ikut. Tetapi, bantuan dari Puskesmas Sukodono sudah datang dan melihat kondisi anak saya termasuk mengajak dirawat di Puskesmas Sukodono tapi kami tidak mau. Kami lebih percaya dirawat ibunya sendiri karena sudah bertahun-tahun merawat anaknya ini," tegasnya.

Saat ini Andi mengaku kebingungan. Hal ini lantaran bantuannya terus berdatangan. Dirinya tidak mau dianggap memanfaatkan putranya itu, lantaran dirinya saat ini juga bekerja sebagai sopir grab (taksi online). Oleh karenanya bantuan selama ini diterimakan langsung ke putranya Dava termasuk bantuan Rp 5 juta dari salah seorang pengusaha asal Sidoarjo yang enggan disebutkan namanya itu.

"Saya memang pasrah. Tapi yang kami utamakan itu kesembuhan anak saya. Kalau anak saya sembuh insyaallah perekonomian juga lancar," pintahnya.

Sementara relawan Sahabat Iwan, Iwan Bagus Saputra melalui rekening BCA sudah terkumpul donasi Rp 5 juta. Menurutnya, kemungkinan besar bakal bertambah.

"Karena waktu pengumpulan donasi ini lebih lama agar bisa dibuka rekening atas nama Dava Andhika Putra sekaligus kami berkeinginan mendukung ibu penderita membuka usaha baru agar bisa membantu perekonomian keluarga," pungkasnya. Waw