Sidoarjo (republikjatim.com) - Ketua TP PKK Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor (Ning Sasha) yang juga Ketua Dekranasda Kabupaten Sidoarjo berkunjung ke sejumlah kampung sentra UMKM di Kecamatan Gedangan. Salah satunya ke Desa Tebel, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo. Di desa ini, usaha industri kecil dan kerajinan menjadi mata pencaharian warganya.
Bersama pengurus PKK dan Dekranasda Sidoarjo, Ning Sasha gowes dari pendopo menuju Desa Tebel untuk melihat langsung produksi aloevera yang diolah menjadi minuman segar dan bisa menghasilkan rupiah itu. Sejak masuk Kampung Bendo Macrame, Dusun Tebel Barat, Desa Tebel, Kecamatan Gedangan ini, Ning Sasha melihat ibu-ibu menanam aloevera dan dijadikan minuman segar.
Bahkan, perangkat desa yang dipelopori Suroto sering mengadakan pelatihan keterampilan kerajinan tangan seperti membuat kain jumputan dan gantungan kunci. Ada juga teras baca dan mini library yang di sebar di 8 titik yang bisa dibaca oleh siapa saja.
"kami sangat mengapresiasi kreativitas warga Desa Tebel yang merupakan salah satu Kampung Literasi di Sidoarjo ini," ujar Ning Sasha kepada republikjatim.com, Sabtu (27/11/2021).
Sasha menjelaskan di kampung literasi ini, hampir semua warganya menggeluti ekonomi kreatif. Mayoritas perempuan di desa ini bersemangat ikut pelatihan dalam mengembangkan kemampuan membuat kerajinan tangan. Selain itu, juga membuat makanan yang bisa menambah nilai ekonomi keluarga.
"Semoga ke depan kampung literasi ini menjadi kampung jujugan wisata edukasi bagi para pelajar. Saya akan menjembatani ke Dinas Pendidikan agar bisa mewujudkan hal ini," imbuhnya.
Kampung literasi harus dikembangkan agar namanya semakin menggemah layaknya Kampung Batik, Kampung Topi dan Kampung Bebek yang sudah lebih dulu dikenal. Pihaknya juga akan mengusulkan Kampung Literasi ke Kementerian Pariwisata jika di Sidoarjo ada Kampung Literasi dan warganya sangat kreatif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kami berharapan kampung ini akan dikunjungi pemerintah pusat dan dinobatkan sebagai tempat wisata edukasi," tegas Ning Sasha.
Seusai mengunjungi Kampung Literasi rombongan bergeser ke Desa Punggul untuk memanen cabai. Disini ada kurang lebih 3 hektar sawah yang ditanami cabai, bawang merah dan melon. Kemudian, kunjungan dilanjutkan ke home industri bordir atribut sekolah seperti dasi, bed dan topi.
"Desa Punggul, Kecamatan Gedangan kerap disebut Kampung Topi. Rata - rata omset per bulan dari hasil menjual topi dan atribut sekolah itu mencapai Rp 10 juta per keluarga," ungkapnya.
Selain itu, di Kampung Topi ini juga ada Bank Sampah yang dikelola ibu-ibu PKK. Sejak berdiri tabungan yang berhasil terkumpul dari menjual sampah yang sudah dipilah mencapai Rp 90 juta. Hel/Waw
Editor : Redaksi