Jelang Ramadhan, Ribuan Ulama dan Imam Masjid di Sidoarjo Mulai Divaksinasi

author republikjatim.com

republikjatim.com

Rabu, 10 Mar 2021 12:13 WIB

Jelang Ramadhan, Ribuan Ulama dan Imam Masjid di Sidoarjo Mulai Divaksinasi

i

VAKSIN - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan Wabup Sidoarjo, Subandi menyaksikan vaksin bagi ribuan ulama dan imam masjid menjelang Ramadhan di Masjid Agung Sidoarjo, Rabu (10/03/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo mulai memvaksin tahap pertama kepada ribuan tokoh agama (ulama) dan imam masjid se Sidoarjo. Vaksinasi ini untuk persiapan memasuki bulan suci Ramadhan di Masjid Agung Sidoarjo, Rabu (10/03/2021).

Dalam dua bulan kedepan Dinkes Pemkab Sidoarjo akan fokus melakukan vaksinasi para ulama dan imam Masjid di Sidoarjo. Dinkes Pemkab Sidoarjo menargetkan ada 2.000 orang.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) yang meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi di Masjid Agung Sidoarjo didampingi Wabup Subandi ingin selama pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadhan warga Sidoarjo bisa menjalankan dengan khusyuk dan tenang.

"Kami ingin menjaga beliau (ulama dan imam) semua. Kami tidak ingin para ulama yang sudah sepuh tidak terproteksi dengan baik. Tugas kami memastikan seluruh ulama, imam masjid dan mushola besok bisa memimpin secara khidmat. Warga bisa menjalankan ibadah Ramadhan secara khusyuk," ujarnya kepada republikjatim.com, Rabu (10/03/2021).

Gus Muhdlor berharap pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadhan tidak seperti tahun kemarin yang dalam kondisi ketakutan dan kekhawatiran.

"Salah satu jalan yang ditempuh hari ini memastikan seluruh imam masjid dan mushola sudah tervaksin karena titik kumpulnya orang-orang besok pasti di bulan Ramadhan," imbuh Alumnus Fisip Unair Surabaya ini.

Bahkan Gus Muhdlor menyampaikan vaksinasi untuk guru kemarin sudah dilaksanakan. Kemudian Dinkes Pemkab Sidoarjo diminta melihat proyeksi dalam dua bulan kedepan untuk menentukan sasaran vaksinasi.

"Saya minta Dinkes bisa melihat proyeksi satu-dua bulan kedepan. Titik kumpulnya sudah beda. Ini yang harus disiapkan. Dua bulan kedepan saya yakin sekolah tatap muka belum berjalan. Karena aturan dari pusat belum turun. Untuk membaca dua bulan kedepan persiapan ibadah bulan suci Ramadhan, semua bisa ibadah dengan aman dan tenang. Yang paling penting ada proteksi terhadap ulama-ulama kita karena sebenarnya itu aset terbesar yang dimiliki Sidoarjo," tegasnya putra KH Ali Masyhuri (Gus Ali) ini.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara Kepala Dinkes Pemkab Sidoarjo, dr Syaf Satriawarman menegaskan untuk lansia tidak serta merta mendapatkan vaksinasi. Alasanya, ada syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi. Menurutnya, vaksinasi yang digelar di Masjid Agung Sidoarjo ini pembukaan untuk seluruh ulama di Sidoarjo. Terutama persiapan memasuki bulan ramadhan. Targetnya dua bulan kedepan seluruh ulama atau imam yang ada di masjid sudah divaksinasi total targetnya 2.000 orang.

"Jadi nanti puskesmas yang akan menghubungi setiap masjid menginformasikan untuk divaksinasi di Puskesmas wilayahnya. Targetnya dua bulan selesai ada 2.000 orang," ungkapnya.

Sisa vaksin sinovac ada 700, untuk Sinovac. Nanti yang akan datang ini vaksin astraZeneca. Mengenai jumlah belum mengetahui mendapatkan jatah berapa.

"Kemarin kita mendapat 9.000 vaksin. Sebelumnya 12.000 dikasihnya incrit-incrit yang dipakai," urainya.

Puskesmas nanti diminta melaporkan ke Dinkes masjid mana saja yang sudah dan yang belum divaksinasi. Termasuk yang tidak mau divaksin. Makanya laporan puskesmas di wilayahnya harus masuk ke Dinkes.

"Masjid mana yang belum, itu yang harus dikejar. Kalau alasannya tidak mau harus jelas, kenapa tidak mau. Kalau tidak mau mungkin dari dewan masjid melarang jadi imam. Pelaksanaan ibadah sholat Tarawih melihat kondisi daerahnya, apakah sudah divaksin dan juga dilihat zonanya. Nanti juga melihat perkembangan keputusan pemerintah pusat," tandasnya. Hel/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal