Inilah Seratus Hari Program Kerja Gus Muhdlor - Subandi Usai Dilantik Gubernur Jawa Timur

author republikjatim.com

republikjatim.com

Sabtu, 27 Feb 2021 14:08 WIB

Inilah Seratus Hari Program Kerja Gus Muhdlor - Subandi Usai Dilantik Gubernur Jawa Timur

i

DILANTIK - Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan Subandi dilantik Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (26/02/2021) petang.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Usai dilantik sebagai Bupati dan Wakil bupati Sidoarjo periode 2021 - 2024 oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan Subandi menggelar konferensi pers di pendopo Delta Wibawa, Jumat (26/02/2021) malam. Gus Muhdlor menegaskan janji politik dalam Pilkada 2020 bakal segera direalisasikan. Terutama, 17 program kerja Sidoarjo Maju Aman Sejahtera (MAS) dalam seratus hari kedepan.

Gus Muhdlor bakal fokus peningkatan kualitas jalan. Targetnya jalan kabupaten dibeton tanpa menghilangkan kultur jalan desa. Kemudian target dalam seratus hari kedepan membenahi kualitas pelayanan publik yang selama ini masih dikeluhkan masyarakat.

"Soal penanganan banjir tiga desa di Kecamatan Tanggulangin yang selama ini masih belum teratasi mulai Desa Banjarpanji, Banjarasri dan Desa Kedungbanteng bakal ditempatkan pompa air di titik banjir. Kemudian persoalan teknis penanganan lainnya akan dikaji kembali," ujar Gus Muhdlor, Jumat (26/02/2021) malam.

Selain itu, Gus Muhdlor menyinggung pencairan dana desa. Dirinya akan segera merealisasikan melalui Perbup Dana Desa yang secepatnya akan segera direalisasikan. Dengan begitu pembangunan akan segera dikerjakan. Percepatan Perbup Dana Desa ini menjadi salah salah satu instruksi Gubernur Jatim saat dirinya dilantik.

"Kami juga menginginkan peran serta media dalam membangun Sidoarjo. Untuk itu harus ada sinergitas antara Pemkab Sidoarjo bersama media dapat berjalan beriringan membangun Kota Delta. Media dapat menjadi corong pembangunan dan kinerja pemerintah harus diketahui masyarakat," tegasnya.

Sementara Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi meminta paradigma lama kinerja OPD yang lelet hendaknya ditinggalkan. OPD yang manja dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)-nya akan menjadi catatan. Bersama Gus Muhdlor, dirinya meminta aksi nyata dari seluruh OPD dengan anggaran yang diterimanya.

"OPD ngalem ditinggal (OPD manja bakal ditinggal). Sekda lama kerjanya ya ditinggal. Pelaksanaan lelang harus dipercepat agar realisasi pembangunan dapat segera dilaksanakan. Kepala OPD diharapkan berlari kencang segera mewujudkan pembangunan. Karena hal ini akan dilakukannya selama kepemimpinannya bersama Gus Muhdlor. Bupatinya muda, Wakil Bupatinya setengah muda maka kerja harus lari kencang," pintahnya.

Mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo ini menargetkan selama tiga bulan kedepan realisasi 7 program kerja dengan menyesuaikan anggaran yang sudah digedok dapat dilakukan. Seperti revitalisai sungai dengan program normalisasi sungai yang dilakukan setiap bulan. Selain itu, setiap kecamatan akan memiliki alat berat truk dan bego untuk dapat dioperasionalkan mengeruk sungai.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Sidoarjo itu setiap bulan ada program normalisasai. Coba kita lakukan di setiap kecamatan untuk dioperasionalkan," ungkapnya.

Subandi juga menginginkan betonisasi bisa dijalankan mulai tahun ini. Dirinya berharap tidak ada lagi julukan Sidoarjo sebagai kota seribu lubang. Pemkab Sidoarjo akan memberi pendampingan kepada seluruh desa untuk dapat segera menjalankan program betonisasi jalan desa. Tahun kedua, lanjut Subandi betonisasi diharapkan sudah dapat dilakukan desa dengan swakelola melalui dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kabupaten.

"Saya ingin betonisasi bisa dijalankan mulai tahun ini. Jangan ada lagi julukan Sidoarjo kota seribu lubang. Tahun ini akan memberikan pengarahan dan pendampingan kepada seluruh kepala desa untuk menjalankan program betonisasi jalan desa," jelasnya.

Subandi juga menyoroti pembangunan frontage yang terkesan lambat. Dirinya melihat selama ini tidak ada keberanian dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menjalankan pembangunan. Padahal, anggaran dana pembangunan sudah ada. Namun mengapa pembangunannya berlarut-larut. Padahal pembangunan frontage road ditunggu-tunggu masyarakat.

"Saya tidak mau lagi terjadi seperti itu. Sudah ada anggarannya tapi tidak segera dikerjakan," paparnya.

Karena itu, dirinya mengajak seluruh OPD yang ada untuk kerja bersama. Dirinya menyadari pembangunan di Sidoarjo tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan semua pihak. Dirinya meminta kepada seluruh pejabat Sidoarjo untuk tidak memikirkan mutasi jabatan.

"Yang terpenting saat ini adalah bekerja bersama mewujudkan pembangunan agar dapat segera dinikmati masyarakat Sidoarjo. Ayo bareng-bareng nyambut gawe (ayo kerja bersama-sama). Sudah nggak usah memikirkan mutasi," tandasnya. Hel/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal